Kronologi Dua Balita di Kota Jambi Tewas Terjebak di Dalam Sumur Bersama Ibunya

Ketua RT 19, Kelurahan Pematang Sulur, Telanaipura, Kota Jambi, Erwis, ungkap kronologis tewasnya dua balita di dalam sumur rumah warganya.

Penulis: Aryo Tondang | Editor: Teguh Suprayitno
ist
Petugas Damkar Kota Jambi serta BPBD Provinsi Jambi masih berupaya mengevakuasi satu korban yang jatuh di dalam sumur. 

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI- Ketua RT 19, Kelurahan Pematang Sulur, Telanaipura, Kota Jambi, Erwis, ungkap kronologis tewasnya dua balita di dalam sumur rumah warganya, pada Rabu (03/05/2023) pukul 12:00 WIB.

Ia menjelaskan, kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh kakek korban, di mana, saat kejadian kondisi rumah korban tampak sepi.

Kakek korban kemudian masuk ke dalam rumah, dan terkejut mendapati tiga orang sudah berada di dalam sumur, yakni balita usia 6 bulan yang digendong oleh ibunya, dan satu korban lainnya yang berusia 3 tahun.

"Mbahnya lihat korban sudah ada di dalam sumur, yaitu anak yang masih bayi dengan kondisi digendong ibunya," kata Erwis, Rabu (03/05/2023).

Mendapati hal tersebut, kakek korban kemudian memanggil warga, untuk membantu mengevakuasi ibu dan korban berusia 6 bulan.

"Untuk anak yang 6 bulan sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi gak tertolong. Kalau kondisi ibunya masih syok," katanya.

Sementara itu, untuk korban yang berusia 3 tahun, baru berhasil devakuasi dari dalam sumur sekira tiga jam lebih, oleh petugas Pemadam Kebakaran Kota Jambi.

Erwis juga tidak mengetahui pasti, awal kejadia  hingga tiga korban ditemukan berada di dalam sumur.

Baca juga: BREAKING NEWS Diduga Jatuh ke Dalam Sumur 17 Meter, Dua Orang Anak di Buluruan Tewas

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Jambi  Mustari mengatakan, pihaknya menerima informasi tersebut, pada siang hari.

"Kita hanya mengevakuasi satu korban ya, yang usianya 3 tahun, karena ibu dan anaknya yang usia 6 bulan lebih dahulu dievakuasi warga," kata Mustari.

Mustari menjelaskan, pihaknya terpaksa menurunka  satu orang tim penyelam, lengkap dengan scuba atau tabung oksigen, untuk turun ke dasar sumur dengan kedalaman 17 meter.

Dengan peralatan katrol, dan keamanan maksimal, satu personel akhirnya berhasil mengangkut korban terakhir, dan dengan kondisi meninggal dunia.

Mustari menjelaskan, pihaknya sempat mengalami kesulita dalam proses evakuasi, lantaran kondisi sumur yang sangat dalam, dan dasar sumur yang semakin sempit.

"Tadi sudah ada anggota kita yang turun, karena cukup dalam ada gangguan di telinga sehingga kita putuskan untuk naik lagi, dan dilanjutkan dengan tim lain," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved