Mahasiswa di Jambi Diculik Lalu Dianiaya, Pelakunya Diduga Aparat
Seorang mahasiswa di Kota Jambi bernama Angga Kurniawan mengaku dikeroyok sejumlah orang yang diduga aparat
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI- Seorang mahasiswa di Kota Jambi, bernama Angga Kurniawan (20), mengaku dikeroyok sejumlah orang yang diduga aparat.
Warga Jalan H Adam Malik Kecamatan Jelutung itu mengatakan dia diculik dan dikeroyok oleh sejumlah laki-laki, Sabtu (29/04/2023) dini hari.
Saat diwawancarai awak media, pada Selasa (2/05/2023), dia menjelaskan kronologis pengeroyokan yang dialaminya.
Keributan pertama terjadi pada Senin (24/04/2023), pada pukul 11.30 WIB.
Saat itu, satu orang pria datang ke kos-kosan milik paman korban.
"Saya dan sepupu saya lagi duduk di depan pondok yang dekat sama kos-kosan dan rumah saya," kata Angga.
Pria tersebut, kata Angga kemudian datang ke lokasi, dengan melintasi korban yang sedang duduk dan bermain HP.
"Sepupu saya nanya mau nyari siapa, tetapi dia jawabnya keras, 'dakdo-dakdo'," kata Angga, menirukan ucapan pria tersebut.
Mendengar hal itu, Angga kemudian menyauti pelaku, dengan mengulang ucapan pelaku.
Baca juga: Polda Jambi akan Laporkan Tambang dan Kandangkan Truk Batubara yang Beroperasi Saat Lebaran
Keributan antara Angga dan pelaku sempat terjadi. Mereka saling pukul, hingga akhirnya berhasil dilerai oleh penghuni kos, serta ayah korban.
Saat itu juga, ke duanya sepakat berdamai dengan didampingi pihak Polsek Jelutung, mereka membuat surat pernyataan, dengan isi pengakuan kesalahan dari pelaku.
"Awalnya saya tidak tahu kalau dia itu anggota, ternyata dia nyari temannya yang juga anggota yang ngekos di sini," katanya.
Ke duanya akhirnya sepakat berdamai.
Namun setelah itu, pelaku justru sempat terlibat keributan antara sesama rekan-rekannya polisi di lokasi kejadian.
"Orang yang dia cari itu akhirnya keluar, dan saya dengar, ada yang bilang ngapain buat ribut di sini," sebutnya.
Kata Angga, pada malam itu, diduga sejumlah anggota aparat terlibat cek-cok di lokasi, sehingga Angga dan keluarganya meminta agar pelaku dan rekanrekannya segera pergi dan tidak membuat keributan di lokasi.
"Kami pikir, urusan kami sudah selesai malam itu, nah besoknya saya cek, surat pernyataan yang dibuat malamnya sudah hilang, kan ditulis di buku, besok saya lihat sudah disobek, dan saya lengah waktu itu," sebutnya.
Keributan malam itu, akhir ya selesai.
Baca juga: Rumah Mahasiswa Korban Penganiayaan Anak AKBP Achiruddin Hasibuan Diteror OTK, Dilempar Jeruk Purut
Namun, 6 hari pasca keributan, Angga ditelepon seseorang menggunakan nomor baru. Ia mengaku diajak bertemu di luar rumah.
"Saya ditantang, waktu itu saya tidak tanggapi dan saya jelaskan kronologis sebenarnya, siapa yang salah. Dan yang nelpon bilang, 'ya sudah' gitu, saya pikir sudah selesai," katanya.
Pada malam tersebut, sekira pukul 00:00 WIB, rekan Angga yang sedang bermain ke rumahnya kemudian pamit untuk pulang.
Namun, tidak berselang lama teman Angga menghubungi dirinya, melali DM Instagram, dan meminta tolong, lantaran kehabisan minyak di kawasan Kebun Kopi.
Angga dan sepupunya sempat mengaku curiga, dan takut bahwa hal tersebut adalah jebakan.
"Tapi saya kasihan lihat teman saya, saya nekat berdua sama teman saya untuk menemui ke lokasi," sebutnya.
Setibanya di lokasi, ia mendapati ia temannya bersama satu orang yang tidak ia kenal. Angga kemudian berhenti, belum sempat menurunkan standar sepeda motor, sejumlah orang dari balik pagar perumahan langsung menerjang sepeda motor korban.
Ia langsung melarikan diri, sementara rekannya yang datang ke lokasi bersama dirinya, lebih dahulu dikeroyok, hingga mengalami luka di bagian kepala.
Sementara dirinya, sempat berlari, namun, dikejar oleh teman-teman pelaku.
"Kalau keterangan pihak Polisi, ada 6 orang polisi, tapi saya tahu rame di sana. Saya dikejar arah ke lorong Uka, dan saya dikeroyok dan kepala saya diinjak pakai sepatu PDL," katanya.
Setelah pengeroyokan di lokasi pertama itu, ia kemudian dibawa menggunakan sepeda motor, ia duduk di tengah bersama dua orang pelaku.
Saat dalam perjalanan, ia mengaku ditodong pakai senjata api.
"Saya kan bonceng tiga, saya sempat teriak minta tolong, dan saat itu, ada pelaku lainnya pakai sepeda motor merapat ke saya dan menodongkan senjata," katanya.
Baca juga: Pelaku Penganiayaan Mahasiswa di Medan, Aditya Hasibuan dan Ayah Ditahan Polda Sumut, Selnya Beda
"Saya diancam waktu itu, 'Kau diam, kalau tidak aku tembak kau'," ucap Angga, menirukan ucapan pelaku.
Angga tidak bisa berbuat banyak, ia tidak berani bicara, hingga akhirnya ia dibawa ke TKP ke dua, di sebuah perkebunan kosong milik warga, di kawasan Simpang Jalan Baru, Kebun Kopi, Kenali Asam Atas, Kotabaru.
Di lokasi ke dua ini, ia kembali dikeroyok hingga akhirnya tidak sadarkan diri.
"Saya tidak tahu lagi bang, saya dikeroyok lagi di sana, sampai saat saya sadar saya sudah di rumah. Katanya saya ditolong oleh satu orang warga dan diantar ke rumah saya," sebutnya.
Atas peristiwa tersebut, hingga saat ini, korban mengaku masih mengalami trauma, hingga harus pindah sementara ke rumah keluarganya. Kondisi fisiknya juga masih lemah.
"Kadang masih suka pusing bang, tiba-tiba," katanya.
Akibat kejadian ini, ia mengaku sudah melapor ke Polda Jambi.
Hingga berita ini diterbitkan, tribun masih berupaya mengonfirmasi Polda Jambi.
Laka Maut di Perbatasan Kota Jambi dan Muaro Jambi: Bocah Kelas 2 MI Meninggal |
![]() |
---|
Kegiatan Jalan Santai PAN Kota Jambi Ditunda, Vendor Bongkar Tenda Sejak Pagi |
![]() |
---|
Lansia Kota Jambi Tunjukkan Semangat Kemerdekaan Lewat Lomba 17-an |
![]() |
---|
Hesti Haris Serahkan 50 Unit Bantuan Bedah Rumah di Kota Jambi |
![]() |
---|
Breaking News Gedung Kejati Jambi Diserang Massa Geng Motor, 3 Mobil Dibakar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.