KKB Papua

Benarkah 6 Prajurit TNI Tewas Ditembak KKB Papua? Ini Penjelasan Kapuspen TNI

Beberapa hari terakhir ramai isu 6 orang prajurit TNI tewas ditembak KKB Papua di Nduga. Kepala Pusat Penerangan TNI mengatakan itu belum dipastikan.

Editor: Suang Sitanggang
KOMPAS TV
Prajurit TNI yang dipersiapkan dalam operasi membebaskan Pilot Susi Air yang disandera KKB Papua. 

TRIBUNJAMBI.COM - Beberapa hari terakhir ramai isu 6 orang prajurit TNI tewas ditembak KKB Papua di Nduga.

Selain itu juga disebutkan puluhan personel dari Yonif Raider 321/GT disandera oleh KKB Papua.

Kepala Pusat Penerangan TNI Julius Widjojono, saat konfrensi pers membantah kabar tersebut.

Dia mengatakan, dalam kejadian itu, yang meninggal akibat serangan mendadak KKB Papua berjumlah satu orang, yakni Pratu Miftahul Arifin.

Dijelaskan, Pratu Miftahul Arifin meninggal dunia dalam tugas, ketika sedang mencari keberadaan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023).

"Satgas Yonif Raider 321 mencoba menyisir mendekati posisi dari para penyandera, kemudian ada serangan dari KKB,” kata Julius Widjojono, di Mabes TNI, Minggu (16/4/2023).

Miftahul Arifin jatuh ke jurang pada kedalaman sekitar 15 meter. Rekan korban kemudian berusaha melakukan penyelamatan.

Saat itu terjadi lagi serangan susulan dari KKB kepada personel Satgas Yonif Raider 321.

Kondisi prajurit lain yang mendapatkan serangan susulan itu, ungkap dia, masih didalami.

Dia mengatakan belum dipastikan adanya penyanderaan. “Kondisi lain masih tahap pendalaman,” terang Julius.

Usai peristiwa ini, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono kemudian memerintahkan pengerahan bantuan tempur maksimal.

Pratu Miftahul Arifin adalah prajurit TNI asal Pacitan, Jawa Tengah. Dia memiliki seorang istri dan satu orang anak yang masih kecil.

Evakuasi jenazah Arifin masih diusahakan. Kondisi medan yang sulit membuat prosesnya masih sulit untuk dilakukan.

Pada Senin (17/4/2023), TNI kembali membantah klaim KKB soal telah menewaskan banyak prajurit TNI.

Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan, prajurit yang sempat terpisah karena serangan mendadak KKB itu sudah mulai berkumpul lagi dengan kesatuannya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved