Wisata Jambi
3 Destinasi Wisata Religi yang Menarik Buat Ngabuburit Sambil Menunggu Berbuka Puasa
berwisata sambil menunggu waktu berbuka puasa, ini destinasi wisata religi yang ada di Kota Jambi yang kerap digunakan buat ngabuburit.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Yuk berwisata sambil menunggu waktu berbuka puasa.
Berikut ulasan wisata religi yang ada di Kota Jambi yang kerap digunakan buat ngabuburit.
1. Masjid Cheng Ho
Saat sore hari Masjid Laksamana Cheng Ho selalu ramai pengunjung.
Masjid ini menjadi destinasi wisata budaya dengan hadirnya arsitektur Cina yang berdiri megah.
Namun tidak hanya sampai di sana, mesjid ini juga menghadirkan sejarah perjalanan Laksamana Cheng Ho hingga singgah di Nusantara.
Penggalan sejarah ini tertulis di dinding pembatas sebelah kiri mesjid ini, lengkap dengan ilustrasi gambar.
Suasana di Masjid Cheng Hoo, Kota Jambi (TribunJambi.com)
Memiliki backroan warna putih, dinding ini menghadirkan lukisan Laksamana Cheng Ho, kapal yang di gunakan hingga peta Sumatera.
Lalau ada juga sejarah singkat perjalanan Laksamana Cheng Ho selama melakukan ekspedisi.
2. Masjid Al Falah
Masjid Seribu Tiang nama populernya, sebab memiliki banyak tiang menjulang yang menjadi ciri khasnya.
Lokasinya ada di jalan Sultan Thaha menuju kawasan Pasar Angso Duo.
Masjid yang berdiri di lahan seluas 26.890 meter ini cukup luas dan sangat nyaman digunakan untuk beribadah.
Masjid ini dulunya sempat dikuasai penjajah Belanda, lalu dijadikan pusat pemerintahan dan benteng Belanda di tahun 1885.
Dulunya sebelum menjadi Masjid Seribu Tiang, lokasi ini merupakan pusat Kerajaan Melayu Jambi yang dipimpin Sultan Thaha Syaifudin. Muhammad
Zubir pengurus masjid Agung Al Falah bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1971 dan selesai tahun 1980.
Pasca Merdeka, tokoh adat dan masyarakat Jambi menginginkan adanya masjid besar sebagai ikon dari Provinsi Jambi. Sehingga, pada tahun 1960 mulailah direncanakan untuk membangun masjid ini.
Sampai sekarang Masjid Seribu Tiang inipun menjadi ikon dari Jambi yang menarik untuk kita kunjungi.
3. Museum Gentala Arasy
Jangan lupa berjunjung ke Museum Gentala Arasy, koleksinya banyak sekali.
Di sana pengunjung dapat menemukan benda-benda koleksi sejarah Islam di Jambi dan sejarah awal mula kedatangan Islam di Jambi.
Aset yang ada di sana datang dari kabupaten/kota di Jambi dan titipan dari ulama-ulama, atau koleksi pribadi masyarakat Jambi kota seberang yang dititipkan atau dihibahkan ke museum tersebut.
Koleksinya sekitar 68 benda, yang cukup banyak untuk menambah wawasan pengunjung.
Diprediksi koleksi ini akan terus bertambah seiring dengan kekayaan benda bersejarah di Jambi yang masih terus digali.
Di Museum Gentala Arasy ada Al-Qur'an raksasa yang ditulis tangan, kitab, jubah, ikat kepala, topi, piring, keris dan lainnya.
Menariknya koleksi di Museum Gentala Arasy ada yang berasal dari abad ke 16 M.
"Koleksi yang ada disini ada yang dihibahkan masyarakat, ada hasil ganti rugi, ada titipan, kitab-kitab ini titipan dari ulama-ulama yang dari sini dan uniknya kitab ini asli tulis tangan semuanya," ujar Amin, Staff Bimbingan Publikasi/Pemandu di Museum Gentala Arasy, Rabu (16/2/2022).
Dari sekian banyak koleksi yang ada di museum yang paling menarik yakni rompi yang bertuliskan rajah dan jubah.
Menurut cerita rompi yang bertuliskan rajah tersebut dapat melindungi si pemakai atau membuat kebal tubuh yang punya.
"Kalo jubah ini dipakai oleh kiai atau ulama masjid Al Ikhsania Seberang Kota Jambi pada waktu memberi ceramah dan mengajar, jika dilihat dari bahannya diperkirakan jubah ini kemungkinan berasal dari Arab atau Persia, yang dibuat pada akhir abad 18 M," jelasnya.
Amin mengatakan museum ini memang dikhususkan untuk mengenal budaya-budaya Islam.
Walaupun begitu ada juga koleksi lainnya untuk menambah pengetahuan sejarah dan budaya Jambi di sini, di antaranya biografi ulama-ulama Jambi, pahlawan nasional asal Jambi, sejarah berdirinya Provinsi Jambi, dan deretan foto gubernur Jambi dari yang pertama hingga yang terbaru.
Tidak lupa keterangan proses pendirian Gentala Arasy dari awal.
Untuk memasuki Museum Gentala Arasy ini pengunjung cukup membayar Rp 2.000 untuk anak-anak, dan Rp 3.000 untuk dewasa.
Dia mengatakan untuk tingkat kunjungan ke Museum Gentala Arasy sekarang sudah mulai berangsur-angsur membaik dan pengunjung dari tingkat pelajar dan kunjungan dari sekolah sudah mulai berkunjung.
"Berkurangnya kasus Covid-19 di Kota Jambi membuat kunjungan ke Museum Gentala Arasy Alhamdulillah mulai berangsur membaik juga," ujar Amin.
Museum Gentala Arasy buka dari Senin-Jumat pukul 08.00 - 16.00 WIB. Anda bisa datang ke sini dengan berjalan kaki dari Jembatan Gentala Arasy, menyebrangi Sungai Batanghari dengan naik perahu ketek, atau berkendara dengan motor atau mobil melalui Jembatan Aurduri I atau Aurduri II menuju Gentala Arasy.
Baca juga: Ngabuburit di Taman Anggrek, Destinasi Wisata Kota Jambi yang Masih Asri dan Terjaga
Baca juga: Modus Mafia Umrah Naila Safaah Wisata yang Telantarkan Jemaah di Mekkah, Gratis hingga Cashback
Baca juga: Yuk Kunjungi Destinasi Wisata Jambi yang Cocok buat Ngabuburit
Menikmati Pantai Musiman Sungai Batanghari di Penyengat Rendah Kota Jambi Ada Festival Layang-layang |
![]() |
---|
Air Jernih dan Alam Asri, Sungai Batang Asam Jadi Wisata Dadakan Favorit saat Kemarau di Bungo |
![]() |
---|
7 Destinasi Wisata Terpopuler di Kabupaten Batanghari, Jambi: Ada Taman Instagramable |
![]() |
---|
Wisata Jambi Taman Rimba Gajah yang Jadi Favorit Anak-anak |
![]() |
---|
Wisata Danau Sipin, Destinasi Menarik buat Dikunjungi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.