Penyusunan Teks Proklamasi Disusun Jelang Sahur pada 9 Ramadan 1364 Hijriah

Bulan Ramadhan 1945 ternyata jatuh pada bulan Agustus. Bulan Agustus 1945 merupakan bulan kemerdekaan Republik Indonesia.

Editor: Suci Rahayu PK
(Wikipedia)
Soekarno membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang sudah diketik oleh Sayuti Melik dan telah ditandatangani oleh Soekarno-Hatta. 

TRIBUNJAMBI.COM - Bulan Ramadhan 1945 ternyata jatuh pada bulan Agustus.

Bulan Agustus 1945 merupakan bulan kemerdekaan Republik Indonesia.

Sebelum proklamasi dibacakan, diadakan rapat persiapan menjelang pembacaan teks proklamasi kemerdekaan di rumah Laksamana Maeda, Jakarta, pada malam tanggal 16 Agustus 1945 atau 9 Ramadan 1364 Hijriah.

Rapat di rumah perwakilan Jepang di Indonesia itu, dihadiri sejumlah tokoh seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Sayuti Melik, para pemuda, dan para anggota Cuo San In (semacam dewan perwakilan) yang ada di Jakarta.

Usai menyusun konsep yang akan dibacakan, Soekarno membuka rapat dan membacakan rapat pernyataan kemerdekaan yang sudah disusun, perlahan-lahan dan berulang-ulang.

Dalam buku "Menuju Gerbang Kemerdekaan" karya Mohammad hatta, dituliskan bahwa sesudah naskah dibacakan dihadapan peserta rapat, Soekarno pun bertanya kepada yang hadir, "Dapatkan saudara-saudara ini setuju?" Gemuruh suara mengatakan setuju. Soekarno harus mengulang pertanyaannya, dan dijawab oleh peserta yang hadir serempak "setuju!".

Baca juga: Promo Minyak Goreng Hari Ini di Indomaret dan Alfamart, Tropical 2 Liter Rp 36.400

Baca juga: Mantan Kabareskrim Jadi Calon Legislatif, PKB Yakin Jadi Pemenang Pemilu Nomor Dua

Setelah itu, Soekarno pun menyatakan bahwa teks proklamasi akan dibacakan pada esok pagi, Jumat, 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB. Teks akan dibacakan di halaman rumahnya di Pegangsaan Timur 56.

Maka sidang bersejarah itu berakhir pukul 03.00 dinihari. Laksamana Maeda dan para pembantunya memberikan selamat kepada peserta rapat. Sementara Hatta, sebelum pulang masih dicegat oleh beberapa wartawan, salah satunya Burhanuddin Diah.

"Saudara-saudara sudah bekerja keras, tapi saudara harus meneruskan pula dengan giat pekerjaan baru yaitu memperbanyak teks proklamasi itu," kata Hatta.

Teks proklamasi pun selesai disusun jelang makan sahur. Maka sebelum pulang, Hatta masih sempat makan sahur di rumah Laksamana Maeda. Menunya telur, roti dan ikan sardin karena tidak ada nasi. "Tetapi cukup mengeyangkan," kata Hatta.

Hatta pulang dengan menumpang mobil Soekarno. Hatta baru tidur setelah sembahyang subuh dan baru bangun pukul 08.30.

Setelah mandi dan bercukur, dia bergegas ke Pegangsaan 56 untuk ikut dalam hari bersejarah itu. Hatta tiba 10 menit sebelum pukul 10.00, karena dia adalah sosok yang selalu tepat waktu.

Dan tepat pukul 10.00 seperti yang dijanjikan, kemerdekaan Indonesia pun diproklamasikan. Lalu bendera merah putih dikibarkan dan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" dinyanyikan.

"Kami duduk sebentar kira-kira setengah jam. Setelah itu aku pulang ke rumah. Di rumah sudah menunggu sanak saudaraku yang berpencar tinggalnya di Jakarta. Semuanya terharu dan memberi selamat Indonesia merdeka," kata Hatta.

 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: 3 Promo KFC Hari Ini 24 Maret 2023, Kombo Jagoan Hemat Cuma Rp25 Ribu

Baca juga: Promo Minyak Goreng Hari Ini di Indomaret dan Alfamart, Tropical 2 Liter Rp 36.400

Baca juga: Waspada Banjir di Muaro Jambi, Bachyuni Deliansyah Sebut Petugas Sudah Siap Siaga

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved