Berita Tanjabtim
Masih Ada Masyarakat di Nipah Panjang Kesulitan Mendapatkan Sinyal
Warga Desa Simpangdatuk, Kecamatan Nipahpanjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur kesulitan memperoleh sinyal seluler yang baik untuk berkomunikasi dan
Penulis: Rifani Halim | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Warga Desa Simpangdatuk, Kecamatan Nipahpanjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur kesulitan memperoleh sinyal seluler yang baik untuk berkomunikasi dan bersosial media.
Kades Simpang Jelita, Budi berharap pemerintah bisa memperhatikan kondisi dan juga bisa mendengarkan keluhan yang ada di desanya, terutama terkait kebutuhan jaringan seluler yang selama ini sangat mereka rindukan.
"Untuk di Desa Simpangdatuk dan Desa Simpangjelita ini, memang luar biasa susahnya untuk mendapatkan sinyal seluler. Sudah lama kami mengalami kondisi seperti ini," tuturnya.
Untuk memperoleh sinyal seluler, bagi masyarakat yang mampu, mereka akan membeli alat khusus dengan harga yang terbilang cukup lumayan tinggi, demi mendapatkan sinyal seluler yang mereka butuhkan.
"Bagi mereka yang mampu, demi mendapatkan sinyal seluler, mereka akan membeli alat penguat jaringan. Harganya juga lumayan, Rp 1.200.000 satu unitnya," ujar Kades ini.
Dia merangkan, meski ada masyarakat yang telah memasang alat penguat jaringan di rumahnya, akan tetapi kekuatan sinyal seluler yang bisa tertangkap oleh alat itu pun terbatas.
"Kalau sudah memasang alat penguat jaringan itu, radius untuk bisa mendapatkan sinyal juga tidak bisa jauh. Cuman di rumah itu dan sekitarnya saja, kalau sudah jarak beberapa puluh meter, nggak dapat lagi sinyalnya," ujarnya.
Ia mengkhawatirkan, dengan kondisi sulitnya mendapatkan sinyal seluler di desa mereka, akan sangat berdampak buruk jika ada masyarakat yang mengalami situasi genting dan butuh menyampaikan informasi secara cepat ke sanak saudara ataupun orang lain.
"Kalau jaringan seluler lancar di desa kami ini, mungkin bisa membawa kemajuan untuk desa kami. Minimal, masyarakat kami bisa memperoleh informasi tentang kondisi diluaran sana dan juga bisa membantu pelajar di desa kami untuk menambah ilmu, agar wawasan mereka bisa lebih luas lagi," tutupnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Belum Tetapkan Siaga Darurat Banjir, BPBD Batanghari Terus Pantau Debit Air Sungai Batanghari
Baca juga: Pemkab Tanjabtim Minta Tongkang Tabrak Dermaga Puding Diperbaiki Seperti Semula
Baca juga: BEM Nusantara Unjuk Rasa di Kantor Gubernur Jambi Akhirnya Ditemui Asisten III, Ini Hasilnya
Sabut Kelapa Dianggap Limbah, di Tangan Warga Tanjabtim Diolah Menjadi Cocofiber dan Cocopeat |
![]() |
---|
Kondisi Jalan Terkini di Desa Siau Tanjabtim, Sebagian Ruas Jalan Seperti Genangan Lumpur |
![]() |
---|
Lapas Narkotika Muara Sabak Musnahkan Ratusan Barang Bukti Hasil Razia |
![]() |
---|
2.600 Lebih Honorer Kabupaten Tanjabtim Habis Masa Kontrak November 2023 |
![]() |
---|
Ruas Jalan Geragai-Mendahara akan Dibangun Pemerintah Pusat |
![]() |
---|