5 CJH Kabupaten Tanjabtim Meninggal Dunia, Ahli Waris Tidak Bisa Langsung Gantikan

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK-Sebanyak 61 orang calon jemaah haji atau CJH lansia di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci pada Mei mendatang.

Dari jumlah itu, sekitar 5 orang di antaranya batal menunaikan ibadah lantaran meninggal dunia. Mereka yang meninggal tersebut masuk kuota khusus lansia. 

Kasi haji dan umrah Kemenag Kabupaten Tanjung Jabung Timur Syaifullah mengatakan, 5 orang CJH yang gagal berangkat haji itu masuk kuota prioritas khusus lansia.

"Kuota itu baru berlaku tahun ini. Ada sejumlah ketentuan yang tertuang dalam regulasi tersebut. Misalnya, jika lansia meninggal dunia sebelum berangkat, maka tidak bisa digantikan oleh ahli waris," katanya, Kamis (16/3/2023).

Baca juga: Pendaftar Calon Haji di Tanjabtim Berkurang, Masyarakat Lebih Pilih Umrah

Ahli waris baru bisa berangkat beberapa tahun lagi, sesuai masa antrean normal. Berbeda jika Kalau ada yang sakit dan tahun depan sembuh, maka bisa langsung berangkat. 

Dari faktor kesehatan, seluruh CJH yang akan berangkat dalam kondisi prima, rangkaian pemeriksaan wajib dilakukan sebelum berangkat. Termasuk vaksinasi meningitis. Hal itu untuk mengantisipasi penyakit yang marak menyerang area otak. 

"Tahun ini estimasi CJH Kabupaten Tanjung Jabung timur sekitar 110 orang jemaah. Mereka terdiri atas jemaah prioritas lansia, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji atau KBIH, dan petugas haji daerah," ujarnya. 

Sementara itu, beban biaya pemberangkatan ibadah haji atau BPIH yang harus dibayar CJH sekitar 49 juta rupiah.

Baca juga: 86 Calon Jamaah Haji Batanghari Sudah Pelunasan Sejak 2020, Tak Lagi Bayar Biaya Tambahan