Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 7 Maret 2023 - Berjumpa Karena Rindu

Bacaan ayat: 1 Tawarikh 16:29 (TB) Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada

Editor: Suci Rahayu PK
Pexels.com/fauxels
Ilustrasi - Hari Persahabatan Internasional 

Renungan Harian Kristen 7 Maret 2023 - Berjumpa Karena Rindu

Bacaan ayat: 1 Tawarikh 16:29 (TB) Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan.

Oleh Pdt Feri Nugroho

Pernahkah membaca Kitab Imamat sampai tuntas? Jika pernah, kita akan sadar: betapa merepotkan bagi seseorang untuk datang menghadap Tuhan, meskipun dalam sebuah ritual!

Ketika hendak datang beribadah, sudah diperhadapkan tentang siapa dirinya dihadapan Allah; hal ini terkait ruangan mana yang bisa dimasuki dan dilarang untuk didatangi.

Para kusta dan orang berdosa, dilarang keras untuk beribadah. Mereka cukup tinggal di luar tembok kota.

Orang asing yang bukan termasuk umat pilihan, cukup di pelataran yang diperuntukkan bagi orang asing.

Para wanita yang sedang datang bulan, harus tinggal di rumah, menunggu kenajisannya usai.

Mereka yang akan mempersembahkan korban bakaran, diteliti terlebih dahulu domba yang hendak disembelih.

Umur harus tepat, kondisi baik dan segala syarat lain harus dipenuhi. Itu sebabnya pada zaman Yesus berkarya, ada praktek MoU antara pedagang dan para imam untuk berdagang hewan korban di halaman Bait Allah.

Hewan korban disucikan oleh para imam dan mereka mendapat komisi.

Yesus murka dengan praktek tersebut!

Itu sebabnya jika ada syair yang menyatakan, "Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan.", dapat dipahami konteksnya.

Membawa persembahan saat datang beribadah adalah sebuah keharusan. Persembahan yang diberikan menjadi tanda perdamaian antara Allah yang disembah, dengan manusia yang menyembah-Nya.

Kala itu tidak pernah orang berfikir bahwa kewajiban tersebut sebagai kerepotan.

Kewajiban tersebut berangkat dari kesadaran bahwa Allah itu kudus, maka hanya dengan kekudusan seseorang akan berkenan kepada-Nya.

Menariknya, segala hal yang dilakukan disepanjang kehidupan, senantiasa terkait dengan relasi dengan Tuhan.

Pekerjaan yang bagi orang modern dipandang sebagai urusan dunia, kala itu terkait langsung dengan berkat yang Allah limpahkan bagi seseorang.

Sangat disayangkan, ketika hari ini, di era Perjanjian Baru, ketika penebusan telah diselesaikan oleh Yesus Kristus dengan mati di kayu salib, justru membuat iman banyak orang menjadi manja!

Cukup seminggu sekali datang beribadah di gereja, itupun tidak lebih dari dua atau tiga jam, terasa berat dan enggan!

Jika ditambah dengan beberapa kegiatan lain, itupun tidak harus membawa hewan korban, kerinduan untuk bersekutu nampaknya semakin pudar! 'Entah siapa yang salah..!', demikian kata syair lagu yang ada di tik tok!

Hanya kerinduan yang akan memberikan semangat untuk kembali menjadikan persekutuan menjadi tempat bagi iman untuk bertumbuh dewasa.

Rindu berjumpa dengan Tuhan dalam persekutuan akan mendorong seseorang untuk berkomitmen.

Lelah tubuh tidak akan menjadi penghambat untuk tetap bersemangat.

Masihkah kerinduan itu ada dan membara? Amin

Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Palembang Siloam

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved