Kasus Penganiayaan
Begini Tampang Terduga Pelaku Pembacokan Siswa SD Hingga Tewas, Mengaku Salah Sasaran
Terduga pelaku pembacokan siswa SD di Sukabumi, Jawa Barat hingga tewas mengaku salah sasaran. Pengakuan itudiketahui dari video penangkapan tersebar
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Terduga pelaku pembacokan siswa SD di Sukabumi, Jawa Barat hingga tewas mengaku salah sasaran.
Pengakuan tersebut diketahui dari video penangkapan terduga pelaku beredar.
Dalam video tersebut, pria yang diamankan itu memakai hoodie kuning.
Remaja tersebut hanya bisa pasrah jongkok ketika ditangkap.
Video tersebut mwnayangkan bahwa pelaku mengaku salah sasaran.
"Salah sasaran pak, kirain anak SMP 3," ujarnya.
Kronologi Kejadian
Nasib nahas dialami seorang siswa Sekolah Dasar (SD) yang tewas setelah dibacok segerombolan orang ketika perjalanan pulang sekolah.
Baca juga: Kondisi Terkini Korban Penganiayaan Mario Dandy, Ayah David: Belum Sadar, Masih Pakai Alat Bantu
Baca juga: Usai Dirawat di Jakarta, Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Akhirnya Tiba di Bandara Sultan Thaha Jambi
Siswa SD N Sirnagalih berinisial R.
Peristiwa pembacokan berlokasi di Jl Raya KH Anwari, Desa Citepus, Pelabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (4/3/2023) sekira pukul 11.00 WIB
Seorang saksi mata, Aji (40) mengatakan, korban saat itu tengah berjalan kaki.
Lalu, ada segerombolan bermotor yang membawa bendera besar berwarna merah, putih, biru.
Diduga, gerombolan pelajar tersebut lah yang membacok korban dengan senjata tajam.
"Dari arah bawah ke atas mau arah pulang. Sebaliknya ada rombongan bawa bendera, soal seragamnya saya gak tahu," ujarnya seperti yang diwartakan TribunJabar.id.
Dia juga mengatakan, gerombolan tesebut memakai baju rangkap.
"Cuma sepengetahuan saya (gerombolan) bajunya itu preman biasa-biasa aja, baju biasa, cuma dalemannya gak tahu soalnya kaya double pakaiannya, ada yang pake switer," kata Aji.

Ia juga menyaksikan, gerombolan tersebut membawa bendera yang besar.
"Mereka bawa bendera merah putih biru kayak bendera negera, besarnya 2 meter x 2 meter kayanya, besar sekali soalnya tinggi sih," jelasnya.
AKP Dian Pornomo selaku Kasatreskrim Polres Sukabumi juga mengonfirmasi kejadian tersebut.
"Anak SD, sudah melakukan penyelidikan, kita masih melakukan penyelidikan, kita sedang proses laporan dari pihak keluarga, kita sudah jalan duluan," jelasnya.
Korban pun dibawa ke RS Palabuhanratu, Sukabumi.
Baca juga: Surya Paloh dan Prabowo Kompak Sebut Penundaan Pemilu 2024 Tak Masuk Akal
"Jasad korban masih di rumah sakit Palabuhanratu," lanjut Dian.
TribunJabar.id juga mengabarkan, pihaknya saat ini tengah melakukan penyidikan.
Laporan dari pihak keluarga juga sedang diproses.
"Anak SD, sudah melakukan penyelidikan, kita masih melakukan penyelidikan, kita sedang proses laporan dari pihak keluarga, kita sudah jalan duluan," jelas Dian.
Remaja di Cimahi Tewas Dianiaya Geng Motor
Segerombolan bermotor yang melakukan aksi pembunuhan juga pernah terjadi di Cimahi Jawa Barat.
Polres Cimahi, berhasil menangkap lima orang pelaku pembacokan remaja bernama Muhammad Rizki Najmudin (21).
Lima pelaku tersebut membacok korban di Gang H Arsad, RT 01/19, Cibeureum, Cimahi Selatan, Kota Cimahi, hingga tewas.
Para pelaku tak hanya menganiaya korban, tapi juga menyerang sebuah hotel di Jl Raya Cimindi, 5 Februari 2023 lalu.
Pihak kepolisian harus mengambil tindakan tegas karena salah satu pelaku yang juga wakil ketua geng motor berusaha melarikan diri.
Baca juga: Anies Baswedan Jadi Sorotan di Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Terbitkan Izin Mendirikan Bangunan
Penangkapan tersebut dibenarkan oleh Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono.
"Ada lima pelaku yang kami amankan, untuk tersangka MFPU kami berikan tindakan tegas dan terukur karena mencoba melarikan diri, dia juga DPO kasus kekerasan secara bersama-sama," ujar Aldi.
Pihak kepolisian juga menyita barang bukti seperti batu, potongan double stick, tongkat baseball, empat unit motor, serta helm dan pisau yang digunakan untuk membunuh korban.
"Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 338 KUHPidana dan atau 170 Ayat 2 ke 3 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," kata pungkas Aldi.
Diketahui, Seorang pemuda bernama Muhammad Rizki Najmudin (21) meninggal dunia setelah dibacok oleh geng motor, Minggu (5/2/2023) sekitar pukul 04.00 WIB.
Pembacokan tersebut terjadi di Gang H Arsad, Kelurahan Cibeureum, Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat.
Korban meninggal karena mengalami luka bacokan yang cukup parah.
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Tiba di Bandara Jambi, Kapolda Jambi Ucapkan Terima Kasih pada Masyarakat yang Mendoakan
Baca juga: Surya Paloh dan Prabowo Kompak Sebut Penundaan Pemilu 2024 Tak Masuk Akal
Baca juga: 2024 Akan Dibangun Duplikat Jembatan Penghubung ke Kota Tebo Habiskan Dana Ratusan Miliar
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com
Usai Dirawat di Jakarta, Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Akhirnya Tiba di Bandara Sultan Thaha Jambi |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Korban Penganiayaan Mario Dandy, Ayah David: Belum Sadar, Masih Pakai Alat Bantu |
![]() |
---|
Kekasih Mario Dandy Jadi Tersangka Penganiayaan Anak Pengurus GP Ansor, Terancam 12 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Mario Dandy Disebut Terbukti Rencanakan Penganiayaan Berat, Polisi: Sempat Berbohong saat Diperiksa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.