Berita Jambi

Massa Aksi Petisi Tolak Jalan Nasional Jadi Jalur Batu Bara Desak Pemerintah Bangun Jalur Khusus

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), sekaligus koordinator Aliansi Masyarkat Jambi Menggugat (AMJM), Ibnu Kholdun, mendesak Pemerintah Pro

Penulis: Aryo Tondang | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
tribunjambi/aryo tondang
Masyarakat menandatangani spanduk bentuk dukungan agar pemerintah segera menuntaskan permasalahan truk angkutan batubara, yang saat ini menjadi isu hangat di Jambi. 

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI- Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), sekaligus koordinator Aliansi Masyarkat Jambi Menggugat (AMJM), Ibnu Kholdun, mendesak Pemerintah Provinsi Jambi segera realisasikan jalur khusus truk angkutan batu bara.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ibnu, saat melakukan aksi 1 juta petisi, penolakan jalan nasional sebagai jalur transportasi truk angkutan batu bara, di depan Terminal Alam Barajo, Kota Jambi, Kamis (16/2/2023).

"Ini aksi petisi 1 juta tanda tangan, dan ini adalah bentuk protes kami masyarakat Jambi ke pada pemerintah maupun swasta akibat aktifitas batu bara yang sudah sangat meresahkan," kata Ibu, Kamis (16/2/2023).

Dia menjelaskan, sebagai masyarakat Jambi, dirinya malu dengan provinsi lain, yang di mana mobilisasi hasil tambangnya sudah menggunakan jalur khusus.

"Ya kita harusnua malu, karena provinsi lain itu mampu pemerintah daerahnya membuat jalan khusus, sehingga tidak mengganggu aktifitas masyarakat umum," jelasnya.

Menurutnya, sejauh ini pemerintah tidak memiliki ketegasan, sehingga pihaknya melakukan aksi petisi 1 juta tanda tangan, dan akan menggugat Kementerian ESDM dan Pemerintah Provinsi Jambi ke Pengadilan Negeri Jambi.

Katanya, pemerintah sejauh ini terkesan plin-plan dalam mengeluarkan regulasi yang kerap berubah-ubah.

"Kadang hari ini lain aturannya, kemudian kadang pemerintah mengatakan tidak memiliki peran dalam penertiban batu bara, sehingga kami akan bawa ini ke ranah huku," sebutnya.

Bahkan Ibu menyarankan, agar aktifitas tambang batu bara di Jambi dihentikan sementara, jika pemerintah pusat dan daerah tidak mampu membangun jalur khusus.

"Kalau tidak mampu, kami minta ditutup aja, karena sudah sangat mengganggu aktifitas masyarakat," sebutnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah pengendara yang melintas di depan Terminal Alam Barajo, ikut melakukan tanda tangan penolakan jalan nasional digunakan sebagai jalur transportasi truk angkutan batu bara.

Sejumlah pengendara ini, meluangkan waktu dengan berhenti sementara untuk memenuhi spanduk yang disediakan untuk menuangkan 1 juta petisi penolakan.

Diketahui, sejumlah masyarakat mulai melakukan aksi 1 petisi tolak jalan nasional dilintasi oleh truk angkutan batubara, Kamis (16/2/2023).

Pantauan di lokasi, massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarkat Jambi Menggugat (AMJM), tiba di depan Terminal Alam Barajo, setelah melakukan konvoi dari Simpang Jerambah Bolong.

Satu-persatu masyarakat, mulai menandatangani spanduk, sebagai bentuk dukungan agar pemerintah segera menuntaskan permasalahan truk angkutan batubara, yang saat ini menjadi isu hangat di Jambi.

Di lokasi, tampak juga warga sekitar yang melihat aksi ini mendekat ke lokasi, dan dengan dorongan sendiri menandatangi petisi tersebut.

Aksi ini sendiri juga dikawal oleh puluhan personel kepolisian.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Gandeng PT Bogasari, SMAN 6 Kota Jambi Gelar Pelatihan Kewirausahaan Wujud Project P5

Baca juga: Hasil Pemeriksaan Sementara Polisi Tak Temukan Indikasi Lain Gadis di Aur Gading Gantung Diri

Baca juga: Resep Singkong Thailand, Tambahkan Santan dan Keju

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved