Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Kembali Ditemukan, Kini Jumlahnya Jadi 21.051 orang

Gempa yang terjadi di Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) lalu menelan korban tewas mencapai 21.051 orang. Jumlah itu dikhawatirkan akan bertambah

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
Keluarga korban berdiri saat petugas penyelamat mencari di antara puing-puing bangunan yang runtuh di Kahramanmaras, pada 9 Februari 2023, tiga hari setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda Turki tenggara. - Korban tewas akibat gempa besar yang melanda Turki dan Suriah naik menjadi lebih dari 17.100 pada 9 Februari, karena harapan untuk menemukan korban yang selamat terjebak di bawah puing-puing dalam cuaca beku memudar. (Photo by OZAN KOSE / AFP) (AFP/OZAN KOSE) 

TRIBUNJAMBI.COM - Gempa bumi yang terjadi di Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) lalu menelan korban tewas mencapai 21.051 orang.

Akibat gempa tersebut terjadi kehancuran yang sangat dahsyat di dua negara tersebut.

Gempa yang berkekuatan 7,8 magnitudo tersebut menyebabkan 20 ribu orang tertimbun bangunan yang runtuh.

Para ahli khawatir bahwa korban tewas akibat gempa tersebut akan meningkat tajam.

Sehingga hal itu membuat harapan untuk menemukan keluarganya dalam kondisi hidup semakin redup.

Kabar terbaru bahwa jumlah korban dari gempa tersebut mencapai 21.051 orang.

Jumlah tersebut sebanyak 17.674 orang berada di Turki.

Baca juga: Foto-Foto Pasca Gempa Turki dan Suriah, Bangunan Hancur dan Rata dengan Tanah

Kemudian korban tewas di Suriah sebanyak 3.377 orang.

Bantuan makanan hingga tempat berlindung untuk Suriah

Save the Children mengatakan jutaan anak di seluruh barat laut Suriah sangat membutuhkan makanan, tempat tinggal dan pakaian hangat setelah gempa yang menghancurkan rumah dan bangunan penting.

Badan amal anak-anak yang berbasis di Inggris mengatakanmulai menyediakan jatah makanan darurat dan tenda di daerah tersebut.

“Situasi di barat laut Suriah tidak seperti krisis lain di dunia saat ini," kata Kathryn Achilles, direktur advokasi, media dan komunikasi Save the Children Syria dalam sebuah pernyataan.

"Dari kehilangan anggota keluarga hingga rumah, hingga tidak ada makanan atau air bersih, efek riak dari bencana ini telah mempengaruhi setiap anak,” paparnya.

Achilles menambahkan bahwa kedatangan truk-truk bantuan dari PBB yang pertama disambut baik, namun persedian masih sangat kurang.

Save the Children bekerja dengan organisasi mitra di Suriah barat laut untuk memastikan tempat penampungan sementara, yang memiliki lantai berinsulasi, akan membuat orang tetap hangat.

Mereka juga menyediakan pakaian hangat untuk anak-anak seperti topi wol.

Cabut sanksi terhadap Suriah

Organisasi Bulan Sabit Merah Suriah telah meminta negara-negara Barat untuk mencabut sanksi terhadap negara tersebut untuk memfasilitasi upaya bantuan kemanusiaan.

Baca juga: Jalankan Misi Kemanusiaan di Gempa Turki dan Suriah, Polri Kirim 26 Personel Tenaga Medis dan DVI

"Cabut sanksi ekonomi yang dikenakan pada Suriah dan rakyat Suriah," kata Presiden Bulan Sabit Merah Suriah, Khaled Hboubati.

"Buka jalan bagi kami, kami siap memberikan bantuan, kami siap memberikan bantuan melalui jalur lintas dan mengirimkan konvoi bantuan ke Idlib," imbuhnya.

Dikutip dari Al Jazeera, Kamis (9/2/2023), dia pun meminta dukungan dari berbagai lembaga internasional, mulai dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) hingga Uni Eropa (UE).

"Saya meminta Perserikatan Bangsa Bangsa, dan negara-negara di Uni Eropa dan Program USAID untuk mendukung,”l" tegas Hboubati.

Perlu diktahui, saat ini pemerintah Suriah tetap berada di bawah sanksi berat yang ditujukan untuk mengisolasi negara itu secara ekonomi.

Ini dilakukan sebagai respons atas pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terdokumentasi secara luas sejak perang dimulai pada 2011.


Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Athalla Naufal Tak Peduli Ferry Irawan Gugat Cerai Venna Melinda Duluan: Penting Pisah!

Baca juga: Berharap Mirip Lisa BLACKPINK, Lucinta Luna Malah Disebut Mirip Anya Geraldine

Baca juga: Foto-Foto Pasca Gempa Turki dan Suriah, Bangunan Hancur dan Rata dengan Tanah

Baca juga: Terminal Rawasari Kota Jambi Akan Dijadikan Pusat Kuliner

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved