Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 7 Feb 2023 - Berkat Bukan Kutuk

Bacaan ayat: Roma 12:14 (TB) Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Renungan Harian Kristen 7 Feb 2023 - Berkat Bukan Kutuk

Bacaan ayat: Roma 12:14 (TB) Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Manusia cenderung akan bersama dengan orang yang sama dengannya. Persahabatan dapat bermula pada kesamaan hoby, ide atau gagasan tentang banyak hal.

Beberapa orang merasa nyaman ketika ngobrol; nyambung saat bertukar ide dan gagasan.

Dalam diskusi masing-masing dapat seide dan segagasan meskipun dalam beberapa hal tetap berbeda.

Akan sulit untuk bersama dengan seorang sahabat yang bertentangan.

Maka relasi hanya sebatas kemanusiaan belaka, tanpa ada ikatan yang lain.

Mungkin sulit menalar jika Paulus justru memberikan nasihat, "Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!" Mungkin bagian ini tidak menjadi favorit banyak orang.

Mungkin ini dinilai terlalu ideal jika melihat fakta bahwa dunia ini penuh dengan perseteruan.

Bagian ini akan dilewati begitu saja, tanpa ada penghayatan yang dalam terhadapnya.

Meskipun sadar bahwa itulah jalan emas menuju hidup damai yang sebenarnya.

Kala itu, penganiayaan menjadi hal yang biasa terjadi ketika seseorang memilih untuk menjadi Kristen.

Penganiayaan terjadi secara sistematis oleh penguasa. Andai saja kala itu medsos sudah ada, mungkin akan ada cerita viral setiap hari.

Orang-orang Kristen mengalami penganiayaan yang berat dari orang-orang yang membenci mereka.

Dalam situasi yang demikian, nasihat Paulus lahir dalam sebuah surat agar jemaat, khususnya jemaat di Roma, yang kala itu mengalami penganiayaan; agar mereka tetap memintakan berkat kepada Tuhan atas orang-orang yang menganiaya.

Apakah dasarnya, sampai Paulus memberikan nasihat yang demikian? Bukankah itu berarti membiarkan penindasan merajalela di mana-mana?

Tentu bukan itu tujuan Paulus. Paulus hendak membawa jemaat pada inti dasar iman Kristen, bahwa Allah adalah kasih.

Karya penyelamatan Allah dalam Yesus Kristus telah membawa paradigma baru tentang kehidupan.

Penebusan yang berbuahkan pendamaian, telah memulihkan kehidupan ciptaan pada maksud awal Allah ketika menciptakan kehidupan.

Itulah membuat orang percaya melakukan tindakan radikal untuk membangun perdamaian dengan meminta berkat kepada Allah untuk orang-orang yang telah menganiaya kehidupan mereka.

Lebih lanjut, Paulus menegaskan untuk tidak mengutuk.

Saatnya kita kembali pada kehidupan kita hari ini. Kalau baik kepada mereka yang baik, itu umum terjadi. Nilai-nilai kemanusiaan cukup untuk memberikan pengajaran tersebut.

Iman Kristen membawa kita lebih jauh yaitu memintakan berkat kepada Tuhan terhadap orang orang-orang yang menganiaya.

Penganiayaan fisik mungkin tidak lagi terjadi, namun penganiayaan bisa berujud perlakukan buruk dari orang lain.

Bullying, persekusi dan cemooh telah menciptakan luka yang tidak berdarah dalam hati. Kata-kata kasar dan tidak menghargai telah menyayat hati tanpa terlihat namun terasa bekasnya.

Tetap lah berdoa untuk kebaikan. Jangan jemu-jemu untuk terus berlaku baik. Amin

Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBD Palembang Siloam

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved