Berita Jambi
Melihat Lokasi Pelecehan 17 Anak hingga Kematian Bocah di Dalam Septic Tank di Rawasari
Untuk ke dua kalinya, kawasan pemukiman yang berada di Rawa Sari, Alam Barajo, Kota Jambi, membuat heboh warga Jambi.
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI- Untuk ke dua kalinya, kawasan pemukiman yang berada di Rawa Sari, Alam Barajo, Kota Jambi, membuat heboh warga Jambi.
Kasus kematian seorang bocah wanita berinisial KY (4) ditemukan tewas di dalam septic tank pada Senin 25 Juli 2022 lalu belum terungkap, dan sampai saat ini menjadi membekas bagi keluarga dan warga sekitar, kali ini, kasus lebih besar terjadi lagi.
Seorang ibu rumah tangga berinisial NT (20), ditangkap setelah melakukan pelecehan terhadap 17 orang anak di bawah umur.
Di mana, 11 orang anak laki-laki laki, 6 anak perempuan dari rentan usia 8 sampai 15 tahun, menjadi korban wanita muda tersebut.
Modus pelaku, yakni mengurung anak-anak yang sedang bermain Playstatuon di rumahnya. Ia menutup pintu, dan melarang korban keluar rumah sebelum menuruti permintaannya, mulai dari menyentuh payudaranya hingga bagian intim lainnya.
Pelaku juga meminta para korban agar menyaksikan dirinya sedang berhubungan badan dengan sang suami, dengan memberi lubang kecil dari jendela rumahnya, dan para korban melihat dari luar rumah.
Pengakuan sementara, sang suami tidak mengetahui perbuatan istrinya tersebut.
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), pelaku melakukan aksinya tersebut di kamar pribadinya, kamar mandi dan dapur.
Pantauan di lokasi, kawasan pemukiman ini berada di pinggiran pemakaman tionghoa.
Di lokasi, jarak dari antara rumah ke rumah cukup rapat. Kondisi struktur bangunan rumah di lokasi ini juga tidak jauh berbeda, sebagian besar terbuat dari bahan material kayu, dan sisanya bangunan semi permanen.
Akses masuk keluar masuk ke kawasan perumahan ini hanya satu arah, dan pemukiman ini tertumpu di satu tempat.
Dari keterangan Ketua RT setempat, Helmi, hampir seluruh warga yang tinggal di kawasan tersebut bekerja sebagai buruh harian lepas.
"Kalau total yang terdaftar yang punya KK, itu 68 KK mas, tetapi banyak juga yang numpang domisili," kata Helmi, saat dikonfirmasi, Minggu (5/2/2023).
Bahkan Helmi menjelaskan, status warga yang tinggal di kawasan tersebut hanya sementara, atau menumpang di atas lahan milik yayasan pemakaman tionghoa, yang sewaktu-waktu bisa diambil alih.
"Tanahnya milik yayasan, dan warga di sini hanya menumpang bangunan saja," jelasnya.
Kasus Kemasan Ulang Beras SPHP di Jambi Berlanjut, Polisi Masih Periksa Saksi |
![]() |
---|
Tak Puas Vonis Seumur Hidup, JPU Ajukan Kasasi atas Helen ke MA |
![]() |
---|
Psikolog Ungkap Penyebab Seseorang Mengakhiri Hidup, Depresi dan Tekanan Mental |
![]() |
---|
Golkar Jambi Gelar Musda di Hotel BW Luxury Sabtu Mendatang |
![]() |
---|
Guru Perempuan Jadi Korban Percobaan Perampasan di Depan Unja Mendalo, Pelaku Diamankan Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.