Pelabuhan Rakyat Muara Sabak Hilang Tinggal Cerita

Namun sayang, pada 1998 tragedi mencekam menjadi cikal bakal terpuruknya ekonomi dan perdagangan di Tanjung Jabung Timur. Pasar Baena yang merupakan pasar terbesar dan tersohor terbakar dan menyebabkan sejumlah pengusaha setempat dan "Tauke Cino" meninggalkan Muara Sabak, disusul oleh pengusaha lainnya. 

Pada tahun 1999 Kabupaten Tanjung Jabung Timur sudah pemekaran. Pada saat itu Kota Muara Sabak didapuk menjadi ibu Kota Kabupaten Tanjung Jabung Timur sementara, hingga pada 2003 pusat perkantoran dipindahkan ke Muara Sabak Barat hingga saat ini. 

Seiring waktu banyak warga yang bergeser pindah ke kawasan perkantoran dan kota lain, kejayaan Muara Sabak pun ikut luntur dengan sendirinya dan menyisakan cerita. Kini di pelabuhan lama tersebut telah dibangun Ruang Terbuka Hijau. 

Tak sampai di situ, untuk mengembalikan kejayaan Muara Sabak bahkan lebih dari massa lalu, pemerintah membangun pelabuhan Samudera Muara Sabak yang terletak di seberang kelurahan Muara Sabak Ilir. 

Pelabuhan ini sudah dari belasan tahun silam direncanakan akan mengantikan pelabuhan Talang Dulu Jambi, karena pelabuhan Samudera lebih efektif dan efisienefisien ditujukan oleh data dilapangan bahwa jarak ambang luar ke pelabuhan Talang Dulu mencapai 1.609 kilometer dengan waktu tempuh mencapai 13-38 jam. 

Adapun jarak pelabuhan Samudera ke ambang luar cuma 90 menit, lalu dilanjutkan perjalanan dari dari pelabuhan menuju Jambi sekitar 2 jam. Namun, sampai saat ini pelabuhan samudera tak kunjung terealisasikan seperti apa yang telah direncakan oleh pemerintah sejak belasan, bahkan puluhan tahun silam.