Berita Tanjab Timur

Penderita Kusta di Tanjabtim Aktif Kampanyekan Berbagai Inovasi Untuk Mempercepat Kesembuhan

Stigma negatif selalu menghantui penderita kusta di tengah masyarakat. Guna mengantisipasi hal ini, kelompok perawatan diri kusta Puskesmas Sabak Timu

Penulis: Rifani Halim | Editor: Suci Rahayu PK
Tribunjambi.com/Rifani Halim
Kelompok perawatan diri kusta Puskesmas Sabak Timur, Tanjung Jabung Timur hadir untuk memberikan semangat motivasi bagi penderita. 

TRIBUNJAMBI. COM, MUARASABAK - Stigma negatif selalu menghantui penderita kusta di tengah masyarakat. Guna mengantisipasi hal ini, kelompok perawatan diri kusta Puskesmas Sabak Timur, Tanjung Jabung Timur hadir untuk memberikan semangat motivasi bagi penderita.

Penyakit kusta adalah salah satu penyakit menular yang dapat menimbulkan masalah yang sangat rumit. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis, tetapi meluas hingga masalah sosial, ekonomi dan budaya.

Banyak kejadian penderita kusta datang ke fasilitas pelayanan kesehatan, sudah dalam keadaan terlambat dan dalam keadaan cacat. Padahal, penyakit kusta sebenarnya dapat disembuhkan, tanpa harus disertai kecacatan. Kuncinya adalah pengobatan secara tepat dan tuntas.

Dalam perjalanan program Pencegahan penyakit kusta di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, kepala Puskesmas kecamatan Sabak Timur, Ida Royani mengatakan, sejak tahun 2014 pihaknya telah menggalakkan pencegahan penyakit kusta dengan program kelompok perawatan diri atau KPD kusta.

"KPD kusta ini hanya ada satu di Sumatera dari 3 Kpd di Indonesia. Saat ini anggota KPD kusta telah mencapai 43 orang hingga saat ini, " kata Ifa Royani, Senin (23/1/2023)

Baca juga: Rihanah Anah Desak Norma Risma Minta Maaf Kepadanya: Surga di Telapak Kaki Ibu

Baca juga: Yun Ilman: Golkar Yakin Kalahkan PDIP dan Rebut Kursi Ketua DPRD Provinsi Jambi di Pemilu 2024

Kegiatan KPD kusta Puskesmas Kecamatan Sabak timur dilaksanakan satu bulan sekali, bertempat di aula puskesmas dengan pendampingan dokter dari puskesmas.

Program ini, penderita kusta turut aktif memikirkan hingga mengkampanyekan berbagai inovasi untuk mempercepat kesembuhan penderita kusta.

"Karena penderita kusta merasa senasib sehingga mereka tidak segan-segan mengingatkan satu sama lain untuk melakukan pengobatan dan perawatan diri, " ujarnya.

"Dengan adanya program KPD kusta ini diharapkan dapat mengatasi Minimnya pengetahuan masyarakat tentang kusta yang berdampak pada rendahnya penerimaan terhadap orang yang mengalami kusta, " katanya.

Warga masyarakat cenderung jijik, takut dan ngeri lalu memutuskan untuk menjauh hingga mengasingkan penderita kusta.

Tindakan tersebut selain diskriminatif dan melanggar HAM juga memberi ruang bagi penularan kusta. Langkah yang tepat semestinya adalah mengupayakan pengobatan ke Puskesmas. (Tribunjambi.com/Rifani halim)

 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Tebo Punya Strategi Khusus Mengalahkan Bungo Pada Semi Final Gubernur Cup?

Baca juga: Yun Ilman: Golkar Yakin Kalahkan PDIP dan Rebut Kursi Ketua DPRD Provinsi Jambi di Pemilu 2024

Baca juga: Venna Melinda Belum Gugat Cerai Ferry Irawan, Diduga Takut Aibnya di Bogor Dibongkar Sang Suami

Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved