Puluhan Hektar Sawah Warga Tertutup Abu Vulkanik Gunung Kerinci

Puluhan hektare sawah warga Sungai Rumpun, Kecamatan Kayu Aro diterjang banjir material abu dari Perbukitan Gunung Kerinci.

Penulis: Herupitra | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Heru
Puluhan hektare sawah warga Sungai Rumpun, Kecamatan Kayu Aro diterjang banjir material abu dari Perbukitan Gunung Kerinci. 

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Erupsi Gunung Kerinci yang terjadi sejak Oktober 2022 lulu, berdampak kepada lahan pertanian warga. Puluhan hektare sawah warga Sungai Rumpun, Kecamatan Kayu Aro diterjang banjir material abu dari Perbukitan Gunung Kerinci.

Informasi yang diperoleh dari mulai Erupsi dari Oktober 2022 lalu, hingga saat ini sudah Puluhan kali terjadi banjir abu Vulkanik dari puncak Gunung Kerinci. Terakhir terjadi banjir pada Selasa (17/01) sore.

Kades Sungai Rumpun, Herman menyebutkan, bahwa banjir yang terjadi akibat Sungai tidak mampu menampung aliran air bercampur abu vulkanik. Dimana air deras turun dari Gunung yang membawa sisa abu vulkanik yang erupsi dari kawah Gunung Kerinci membuat Sungai meluap ke lahan pertanian.

"Saya klarifikasi bukan banjir lahar dingin itu, dari penelitian itu merupakan sisa abu vulkanik yang dibawa air dari puncak Gunung Kerinci. Tadi petugas sudah turun melihat dan mengecek. Hasilnya material itu sisa abu yang erupsi dari Gunung Kerinci, bukan lahar, kalau lahar itu kental dan keras," jelasnya, Rabu (18/1).

Baca juga: Semburan Abu Gunung Kerinci Berhenti

Dia mengatakan, banjir material abu erupsi ini sudah terjadi sekitar 20 kali sejak mulainya erupsi pada bulan Oktober 2022 lalu hingga Selasa (17/01) kemarin. "Baunya pun tercium bau belerang. Material Abu itu berasal dari Erupsinya Gunung Kerinci, dari puncak Gunung Kerinci, sehingga menumpuk di Sungai Rumpun dan masuk ke areal persawahan warga," terangnya.

Sedangkan untuk luasan lahan Pertanian yakni persawahan milik warga yang Tertimbun akibat banjir abu erupsi Gunung Kerinci ini, mencapai sekitar 25 hektare. Akibatnya lahan pertanian tidak bisa digarap oleh warga.

"Totalnya sekitar 25 hektare. Kalau pasca Erupsi dari Oktober lalu Lahan yang terdampak sekitar 10 hektare, sedangkan lahan Tahun sebelumnya 15 hektare. Sampai saat ini lahan yang tertimbun material abu itu belum bisa digarap, karena masih tertimbun material abu yang mencapai kedalaman 1 meter," ucapnya.

Dirinya berharap kepada Pemerintah kabupaten Kerinci untuk dapat mencari solusi mengatasi banjir tersebut agar warga bisa menggarap lahan persawahan kembali.

Baca juga: Lima Desa Ini Bakal Terkurung Jika Gunung Kerinci Meletus

"Tim dari PUPR, BPBD dan anggota dewan, akan ditangani dari tanggap darurat. Nanti sungai akan dilakukan pelebaran atau normalisasi, agar lahan warga tidak banjir lagi," pungkasnya.

Terpisah Kakak BPBD Kerinci, Darifus dikonfirmasi membenarkan adanya banjir abu vulkanik. "Ya, saat ini kita sedang di lapangan untuk melihat kondisinya dan memastikannya," singkatnya.

Sementara itu erupsi Gunung Kerinci saat ini sudah tidak terjadi lagi. Abu vulkanik yang keluar dari kawan Gunung sudah tidak terlihat lagi seperti iyang dilaporkan oleh petugas Pemantau Gunung Kerinci

"Visual Gunung Kerinci pagi ini," tulis Irwan seraya mengirimkan foto Gunung Kerinci yang terlihat bersih tanpa semburan abu di group whatsapp PVMBG Kerinci, Rabu (18/1).

Ikuti berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved