Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 12 Jan 2023 - Allah sebagai Bapa yang Memelihara

Bacaan ayat: Matius 6:9 (TB) Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi renungan harian 

Renungan Harian Kristen 12 Jan 2023 - Allah sebagai Bapa yang Memelihara

Bacaan ayat: Matius 6:9 (TB) Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,

Oleh Pdt Feri Nugroho

Pernikahan itu terjadi melibatkan seorang laki-laki dan perempuan. Setelah menikah, laki-laki akan disebut sebagai bapak sedangkan perempuan menjadi ibu bagi anak-anak mereka.

Menariknya, bapak dan ibu mempunyai peran yang besar kepada anak dalam hal mewariskan nilai-nilai kehidupan.

Bapak mengajarkan tentang kemandirian, perjuangan, tanggung jawab dan kesungguhan dalam berkarya bagi kehidupan; sementara ibu dapat mengajarkan tentang etika, kebaikan hati, kesabaran penyerahan diri dan kasih.

Meskipun masing-masing dapat saja bertukar peran dalam mengajarkan sesuatu bagi anak-anaknya.

Bagi seorang anak, bapak adalah simbol keamanan dan kenyamanan. Terdapat jaminan perlindungan yang baik.

Sang anak akan melihat bapak bagai karang yang kuat untuk sauh kehidupan untuk berlabuh; bagaikan payung yang akan melindungi dari basah; pelukannya akan memberikan jaminan bahwa semua akan baik-baik saja.

Sebenarnya bukan hal baru, ketika Yesus mengajarkan penyebutan Allah sebagai Bapa bagi orang percaya

. Sejak masa Perjanjian Lama, umat Tuhan sudah mengenal Allah sebagai Bapa yang terus berkarya dalam sejarah. Allah memang menyatakan diri sebagai Bapa bagi umat-Nya.

Ia memakai istilah dan kata umum yang sudah sangat dipahami oleh umat-Nya.

Ia adalah Bapa, yang dipastikan akan selalu menjaga, merawat, melindungi, memelihara, dan memberikan jaminan penyertaan bagi umat-Nya.

Dalam paham yang demikianlah Yesus mengajarkan, "Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu.'

Dari pihak Allah sudah pasti, bahwa Ia menyatakan diri sebagai Bapa.

Sekarang dari pihak kita, berlakukah kehidupan kita sebagai anak? Jika kita menyatakan dalam doa dalam sebutan Bapa kepada Allah, maka sudah seharusnya kehidupan kita akan berlaku sebagai anak.

Yang dikehendaki para orang tua dari anak-anaknya hanyalah satu: anaknya hidup dalam ketaatan.

Hal yang sama dalam relasi kita dengan Allah. Sejak semula menciptakan kehidupan, memang Allah telah menghendaki ketaatan untuk dilakukan oleh Adam dan Hawa.

Ini searah dengan maksud awal Allah saat merancang kehidupan, bahwa yang dikehendaki oleh-Nya, manusia ditempatkan sebagai patner dalam memelihara dan mengelola ciptaan.

Setiap kali menyapa Allah sebagai Bapa, sudah seharusnya mengevaluasi diri agar hidup sebagai anak. Jadilah anak yang taat. Amin.

Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Palembang Siloam

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved