Berita Tanjab Barat
Kasus Kebakaran Pipa Gas di Tanjab Barat, Pihak PetroChina Belum Penuhi Panggilan Polisi
Kasus bocornya pipa gas di NEB#9 di Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) milik PT PetroChina terus diselidiki pihak kepolisian
Penulis: Ade Setyawati | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Kasus bocornya pipa gas di NEB#9 di Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) milik PT PetroChina Internasional Jabung Ltd yang mengakibatkan 8 orang luka bakar serius terus diselidiki pihak kepolisian.
Namun, pihak PetroChina mangkir dari panggilan penyidik Satreskrim Polres Tanjung Jabung Barat.
Kapolres Tanjung Jabung Barat AKBP Muharman Arta mengatakan, pihak PetroChina Jabung Ltd belum bisa memenuhi panggilan kepolisian.
Saat ini PetroChina masih dalam proses pemeriksaan internal.
"Sampai dengan saat ini pihak Petrochina belum bisa memberikan keterangan resmi kepada Penyidik Polres Tanjabbar, mohon penundaan dikarenakan saat ini sedang melaksanakan Pemeriksaan Internal dr SKK Migas," jelasnya.
"Klarifikasi perkembangan sementara hasil penyelidikan Polres Tanjabbar terkait Kejadian kecelakaan Kerja 8 orang Karyawan Subkon PT Petrochina," tambahnya.
Baca juga: Breaking News - Satu dari 8 Korban Ledakan Pipa Gas PetroChina Meninggal Dunia
Kapolres melanjutkan menurut Legal PetroChina yang bertanggungjawab penuh terhadap kejadian tersebut adalah PetroChina.
"Klarifikasi bahwa PT Transdana Profitri seperti yang diberitakan di awal bukanlah pihak subkon yang bertanggung jawab, melainkan hanya Subkon bidang usaha jasa Pengamanan, kekeliruan info dimungkinkan karena sumber info awal adalah Security dr PT Transdana Profitri," lanjutnya.
Kapolres juga membenarkan bahwa dari 8 orang korban, 1 orang meninggal di RS Pertamina Jakarta, Jumat (23/12/2022) sekitar pukul 10.00 wib.
"Benar hari ini telah meninggal dunia 1 orang karyawan yang merupakan salah satu korban dari kejadian tersebur, yaitu atas nama Kastalani," jelasnya.
Sementara itu, terkait kondisi para korban Kasatalani yang menjabat Const & Eng PT Mucoindo di Dusun Kampung Tengah RT 008 Desa Pematang Lumut Kecamatan Betara.
"Meninggal dunia hari ini setelah 5 hari dirawat di RS Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta," tambahnya.
Baca juga: DPRD Tanjabbar Tanggapi Kebocoran Pipa Line Gas, Minta PetroChina Evaluasi
Kemudian, Ari Setiawan jabatannya sebagai karyawan PT PCI (Jakarta), Randi Aprianto yang menjabat Const&Eng PT Mucoindo, warga Kampung Baru Desa lubuk Terentang, Rubianto jabatannya Const&Eng PT Mucoindo PT Devi Mandiri warga Kampung Baru Desa Lubuk Terentang.
Selanjutnya, Arbain jabatannya Const&Eng PT Mucoindo warga Kampung Baru Desa Lubuk Terentang, Ekawati Masri menjabat FPOM PT PCI warga Jakarta.
"Dirawat inap atau opname di burn unit RSPP Jakarta," lanjutnya.
Kemudian Cheary Nur Azif yang menjabat Const&Eng PT Mucoindo warga Pal Merah, Jambi dan Rafli yang jabatannya Const&Eng PT Sms warga Bandung, Jawa Barat.
"Untuk yang dua ini sudah pulang dan rawat jalan di RS Siloam Jambi," tutupnya, (tribunjambi.com/adesw).
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News