Motor Listrik

Warga Bisa Beli Motor Listrik Rp7,5 Juta, Pemerintah Beri Subsidi Rp8 Juta

Pemerintah berencana memberikan insentif bagi masyarakat yang ingin membeli motor listrik. Tahap finalisasi regulasi tentang insentif tersebut

Editor: Fifi Suryani
Istimewa
Ojek online mencoba menggunakan motor listrik 

7. Rakata NX3 dan NX8

PT Artas Rakata Indonesia (Rakata Motorcycle) telah memiliki empat jenis produk yang berbeda yaitu X5, S9, serta NX3 dan NX8 merupakan model terbaru mereka. Dibuat di pabrik mereka di Bitung, Tangerang, Banten, model tertingginya ialah Rakata NX8, sport bike listrik ini hadir dengan desain sporty dan dilengkapi dinamo penggerak 2,000 watt, serta battery pack lithium ion 72 Volt 50 Ah.

Dengan dibekali kapasitas baterai yang cukup besar, Rakata NX8 mampu menempuh jarak hingga 100 km dan memiliki kecepatan maksimum 80 km per-jam.

Kemudian, Rakata NX3 yang merupakan motor listrik model Maxi dengan desain premium yang mengusung drive train atau motor penggerak berkekuatan 2.000 watt.

Sumber tenaga Rakata NX3 berasal dari battery pack lithium ion dengan rating kapasitas sebesar 72 Volt 26 Ah (removable) yang mampu memacu motor sampai dengan kecepatan maksimum 80 km/jam dengan jarak tempuh 80 km.

Rakata NX8 dipasarkan dengan harga Rp 54,75 juta on the road Jadetabek, sedangkan Rakata NX3 dijual dengan harga perdana Rp 41,1 juta on the road Jadetabek.

Menperin juga menekankan insentif akan diberikan untuk pembelian mobil maupun motor listrik buatan dalam negeri. "Kira-kira untuk pembelian mobil listrik akan diberikan insentif sebesar Rp 80 juta. Untuk pembelian mobil listrik berbasis hybrid akan diberikan insentif sebesar Rp 40 juta," tutur Agus, Kamis(15/12).

Agus Gumiwang juga menyebut ada banyak manfaat yang akan diperoleh Indonesia ketika semakin masif pengguanan kendaraan listrik. "Pertama tentu seperti kita ketahui bersama kita memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Nikel adalah salah satu bahan baku utama untuk baterai," tutur Agus.

Kedua, dengan semakin banyaknya mobil listrik atau motor berbasis listrik, maka secara fiskal juga akan membantu subsidi untuk bahan bakar berbasis fosil atau bensin. Ketiga, manfaatnya dengan memberikan insentif pembelian mobil atau motor listrik, Indonesia dalam tanda kutip akan memaksa produsen-produsen mobil atau motor listrik di dunia akan semakin mempercepat realisasi investasi mobil listrik atau motor listrik di Indonesia.

"Keempat, kita sebagai komunitas global sudah bisa membuktikan terhadap komitmen kita untuk mengurangi karbon emisi," ujar Menperin.

Diketahui mobil listrik murni yang diproduksi di dalam negeri baru ada dua model, diantaranya Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air Ev. Produksi Ioniq 5 di Tanah Air sudah berlangsung sejak Maret 2022 di Pabrik Hyundai di Cikarang, Jawa Barat. Sementara Wuling Air Ev telah dibuat di Cikarang, sejak Agustus 2022.

Menyoal harga, Hyundai Ioniq 5 saat ini dibanderol dengan harga mulai Rp 718 juta - Rp 829 juta. Untuk Wuling Air Ev dengan dua tipe ditawarkan ke konsumen dengan harga Rp 250 juta - Rp 300 juta.

Jika insentif yang diberikan pemerintah berupa potongan harga langsung, maka mobil listrik paling murah akan disandang Wuling Air Ev varian Standard Range Rp 250 juta dikurangi subsidi Rp 80 juta. Maka harganya akan menjadi Rp 170 juta. Sementara itu, untuk mobil berjenis hybrid pun baru ada tiga jenis yang diproduksi di dalam negeri, mulai dari Suzuki Ertiga Hybrid, Wuling Almaz Hybrid dan Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved