Komunitas Beranda Perempuan Jambi Gelar Panggung Amal dan Pameran Karya Korban Kekerasan Seksual
Komunitas Beranda Perempuan Jambi gelar panggung amal dan pameran karya korban kekerasan seksual di Taman Budaya Jambi pada Kamis (15/12/2022).
Penulis: anas al hakim | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUN JAMBI.COM, JAMBI-Komunitas Beranda Perempuan Jambi gelar panggung amal dan pameran karya korban kekerasan seksual di Taman Budaya Jambi pada Kamis (15/12/2022).
Zubaidah selaku ketua pelaksana, menegaskan bawah tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan ruang ekpresi suara bagi korban kekerasan seksual untuk menyampaikan trauma yang dialami.
"Karena beban trauma itu sering tidak dipahami oleh masyarakat, publik, pemerintah dan kita semua, sehingga ketika masyarakat menonton pameran ini, mereka kan lebih dekat serta memahami situasi korban yang tidak mudah untuk proses pemulihannya," ujarnya.
Zubaidah, menambahkan tentunya upaya pemulihan bagi korban menjadi tanggung jawab pemerintah dan negara yang sudah di atur dalam undang-undang, sehingga dalam kegiatan ini salah satunya mendorong pemerintah untuk lebih serius dalam proses penegakan hukum.
"Untuk saat ini ada beberapa kasus yang belum terungkap serta proses hukumpun berjalan sangat lambat, kami berharap kepada pemerintah untuk segera menuntaskan kasus-kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur," tutupnya.
Baca juga: Beranda Perempuan Dukung Karya Penyintas Kekerasan Seksual dengan Uang Amal Lucky Draw
Sementara itu, M. Dalmanto selaku undangan yang merupakan koordinator HDI Provinsi Jambi mengatakan, intinya kegiatan ini sangat positif sekali dari komunitas beranda perempuan, jadi memang kekerasan seksual ini merupakan penomena gunung es karena data yang masuk baru sebagian.
"Stigma di masyarakat bawha korban atau orang tua korban takut untuk melapor, berpikiran kalau melapor nantinya gimana, dan ada juga sudah jelas pelakunya namun tidak berani melaporkan, maka kita dorong spontan agar segala sesuatunya berani melawan, melapor dan berani segalanya," katanya.
"Pesan untuk para korban, perempuan harus kuat dalam segalanya terutama fisik, mental, sosial dan ekonomi serta harus berani melawan dan berani bicara. Untuk organisasi atau komunitas yang bergerak dibidang hak-hak perempuan harus bersatu jangan sendiri-sendiri, sehingga korban kekerasan seksual ini ditangangi dengan baik," tegasnya.
Baca juga: Beranda Perempuan Desak Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di RSUD Raden Mattaher Diusut Tuntas
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News