Sidang Ferdy Sambo
Hakim Nilai Keterangan Ferdy Sambo di Persidangan Penuh Kejanggalan: Ceritakan Apa Adanya
Keterangan Ferdy Sambo, terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat diragukan Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan meragukan keterangan Ferdy Sambo, terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat.
Keraguan hakim tersebut saat Sambo menjadi saksi di sidang kasus serupa untuk terdakwa Kuat Maruf, Bripka Ricky Rizal dan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Rabu (7/12/2022).
Pada sidang tersebut, mantan Kadiv Propam menyampaikan alasannya membuat skenario tembak menembak dalam kasus tewasnya Brigadir Yosua.
Hakim Wahyu Imam Santoso menanyakan mengenai alasan Ferdy Sambo menyusun skenario tembak menembak antara almarhum Yosua dengan Bharada E.
“Apa alasan saudara sampai harus membuat skenario seperti ini?"
"Di dalam benak saudara sampai harus membuat skenario tembak menembak, apa alasannya?” tanya hakim kepada Sambo.
Lantas Ferdy Sambo pun menjawab dengan menyinggung perihal Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian.
“Di Perkap Nomor 1/2009 tentang Penggunaan Senjata Api itu, Yang Mulia," kata Sambo
"Yang bisa menyelamatkan anggota dalam kontak tembak itu adalah dalam rangka melindungi diri sendiri dan orang lain, Yang Mulia,” jawabnya.
Namun dari keterangan Sambo tersebut diragukan oleh majelis hakim.
Hakim Wahyu mengatakan bahwa cerita dari Ferdy Sambo tidak masuk akal dengan bukti-bukti yang sudah ada.
Pertama, seperti pada pernyataan Sambo yang mengatakan bahwa istrinya, Putri Candrawati sedang tidak enak badan.
Namun, pernyataan tersebut tidak tampak dalam CCTV yang dijadikan bukti.
"Pertama tadi disampaikan, istri saudara mengatakan sakit, nyatanya pada saat turun dan melakukan swab, di dalam CCTV yang ada di rumah saudara itu tidak menunjukkan dia sakit," ungkap hakim.
Hakim juga mengatakan, bahwa jika benar sakit pun pasti masih mampu ke rumah sakit karena dirasa punya cukup uang untuk pergi.