Bom Astanaanyar
Polisi Dalami Identitas Pelaku Bom di Mapolsek Astanaanyar
Proses identifikasi data oleh jajaran Polda Jawa Barat dilakukan terhadap terduga pelaku peledakan bom di Mapolsek Astanaanyar
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Heri Prihartono
Pengamat terorisme ingatkan serangan bom bunuh diri susulan dari kelompok terorisme yang berfiliasi ke ISIS.
Pengamat Terorisme, Al Chaidar menyebutkan bahwa serangan terorisme yang terjadi belakangan ini dilakukan oleh kelompok Suriah.
"Bom bunuh diri biasanya memang yang terjadi terakhir terakhir ini dilakukan oleh kelompok yang berafiliasi dengan ISIS," ujarnya, Rabu (7/12/2022).
Chaidar mengatakan bahwa jaringan teroris yang berafiliasi dengan ISIS di Indonesia yakni Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Dia juga mengungkapkan bahwa yang menjadi target serangan jaringan tersebut adalah pihak keamanan khusunya kepolisian.
"Kelompok JAD ini biasanya melakukan serangan serangan yang ditujukan kepada polisi," kata pengamat dikutip dari tayangan breakingnews Kompas TV.
Kata Chaudar bahwa kelompok tersebut dalam menjalankan aksinya bukan hanya membawa bom saja.
Tetapi para pelaku juga membawa peralatan dapur seperti pisau.
"Sering kali mereka selain membawa bom, juga membawa senjata tajam seprti pisau dapur dan sebagainya," ungkapnya.
"Pelakunya biasanya kalau tidak suami istri dan anak, biasanya wanita dan laki laki. Pelakunya yang laki laki biasanya nanti akan diikuti yang wanita jika sudah berkeluarga,"
"Harus ada kewaspadaan kemungkinan ini akan dilakukan yang perempuan jika dia sudah punya istri, makanya perlu diperlukan identitasnya,"
Dia menyebutkan bahwa serangan bom tersebut merupakan rangkaian dari peristiwa yang terjadi di Pakistan dan Thailand yang terjadi pada beberapa pekan lau.
Baca juga: Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi Dicopot dari Jabatan
Baca juga: Prestasi Mentereng dan Dicintai, Warga Astana Anyar Berharap Penangkapan Kompol Yuni Itu Hoak
Baca juga: Jenazah Jenderal Wismoyo Arismunandar Dimakamkan di Astana Giribangun