Bom Astanaanyar

Agus Anak Rumahan dan Dikenal Pendiam, Mantan Napi Teroris yang Sukar Disadarkan

Agus Sujatno yang disebut-sebut sebagai pelaku peledakan bom di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat dikenal pendiam sejak remaja.

Editor: Fifi Suryani
Capture KOMPASTV
Ledakan diduga bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar 

"Sementara iya, itu sementara iya lone wolf," ujar Kepala BNPT Boy Rafli.

Meski begitu, Boy menyebut pihaknya masih mendalami terkait masuk jaringan terorisme apa pelaku yang menyerang Polsek Astana Anyar tersebut. "Tapi penyelidikannya adalah siapa yang membantu dia, gitu," katanya.

Jika dilihat dari modus operandi penyerangan yang dilakukan, Boy menduga, bom bunuh diri itu ada kaitannya dengan jaringan terorisme Jemaah Islamyiah (JI) atau Jemaah Ansharut Daulah (JAD). Meski demikian, penyelidikan lebih lanjut masih perlu dilakukan guna memastikan hal tersebut.

"Kita belum bisa mastikan. Tapi ini kan karakter-karakter yang selama ini misi-misi umumnya apakah JAD, JI, dengan cara-cara modus operandi seperti ini. Jadi tentu perlu data lebih lanjut untuk kita simpulkan ke arah sana," terang Boy Rafli.

Polsek Astana Anyar, Kota Bandung menjadi sasaran teror bom yang dilakukan orang tak dikenal, Rabu (7/12) pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Ketika itu di dalam Mapolsek sedang dilakukan apel pagi. "Polsek Astana Anyar sedang apel, satu orang laki-laki, masuk ke polsek mengacungkan senjata tajam, menerobos barisan apel, anggota menghindar, dan terjadi ledakan, pelaku membawa bom. Diduga bom bunuh diri, pelaku meninggal dunia," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes pol Aswin Sipayung.

Pelaku penyerangan Bom Polsek Astana Anyar itu diduga menggunakan sepeda motor bebek warna biru yang terparkir di depan Polsek. Dalam sepeda motor pelaku, terdapat kertas putih bertuliskan KUHP-Hukum, Kafir/Syirik Perangi para penegak hukum setan.

Adapun kondisi pelaku penyerangan bom ke Polsek ini diketahui meninggal di tempat dengan kondisi tubuhnya terbagi ke dalam beberapa bagian dan saat ini sudah dievakuasi ke RS Imanuel Bandung.

Seorang warga yang berprofesi sebagai mekanik helm bernama Rahmat mengatakan ia mendengar sangat keras suara ledakan di Mapolesk Astana Anyar. Rahmat saat itu baru saja membuka toko tempatnya bekerja yang lokasinya persis berada di seberang Kantor Polsek Astana Anyar.

"Kurang lebih jam 08.00 itu suaranya kencang banget," ujarnya.

Ia sudah mengira kalau suara ledakan yang didengarnya berasal dari bom. Karena lanjut Rahmat suara ledakannya sangat kencang. Saat itu ia juga melihat asap putih mengepul dari dalam kantor Polsek Astana Anyar. "Jadi setelah itu ada asap putih mengepul," ujarnya.

Sontak tidak lama setelah itu banyak warga berlarian justru bukan menghindari lokasi tetapi mendekat. "Banyak warga yang berlarian tapi malah mendekat penasaran," ujarnya.

Tidak lama setelah kejadian kata Rahmat ia dan beberapa pegawai kemudian diminta untuk menutup lagi toko yang sebelumnya sudah dibuka. Alasan polisi saat itu untuk menghindari kemungkinan aksi teror lanjutan dan proses sterilisasi.

"Jadi itu toko pada disuruh tutup semua sama polisi, buat sterilisasi,"ujar Rahmat.

Polisi Meninggal

Satu anggota polisi bernama Aiptu Sopyan meninggal dunia dalam serangan bom bunuh diri tersebut. Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana mengatakan, total ada 11 orang yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved