Ratusan Kerbau di Provinsi Jambi Terinfeksi Penyakit Ngorok, Dinas TPHP Sarankan Disembelih

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi mencatat sebanyak 370 Hewan Kerbau di Jambi terpapar penyakit SE (ngorok).

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Jambi, Akhmad Mausul mengatakan dari 370 tersebut tersebar di tiga Kabupaten dalam Provinsi Jambi, seperti Batanghari, Muaro Jambi dan Kabupaten Tebo.

Dari penjelasan Mausul, di Kabupaten Batanghari ada sebanyak 166 kasus, 80 di antaranya mati, terdiri dari 20 kasus mati dan sisanya dipotong paksa. Muaro Jambi 196 Ekor, dan Tebo ada 8 kasus.

"Yang terdata di tiga Kabupaten itu," katanya, Minggu (4/12/2022).

Pihaknya mengakui sudah melakukan pencegahan melalui vaksin hewan ternak, namun masih adanya kendala dalam pemberian vaksin SE hewan itu.

"Cuma para peternak ini kalau kerbau atau sapinya sehat untuk apa di vaksin. Giliran terjadi sudah banyak yang mati, mau tidak mau disarankan untuk dilakukan pengobatan," katanya.

Selain itu, pihaknya juga menyarankan kepada para peternak bila memiliki hewan terkena penyakit ngorok, agar segera dilakukan penyembelihan atau pemotongan paksa.

"Artinya dagingnya bisa dijual, karena penyakit itu tidak menular ke manusia. Itu yang kita sarankan," katanya.

Dia mengatakan, penyakit ngorok ini lebih cenderung menyerang kerbau dibanding sapi, berbeda dengan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang lebih cenderung menyerang sapi.

"Kerbau banyak di lepas liarkan, otomatis pengawasannya kurang begitu sudah terkapar terus ngorok tau tau mati. Penyebabnya sendiri Virus, dan penyakit ini melular," tutupnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Dewan Pengupahan Merangin Berikan Rekomendasi, Namun Tidak akan Diteruskan ke Gubernur Jambi

Baca juga: Dewan Minta Pemprov Jambi Realisasikan Program dan Kegiatan Tahun 2023 Tepat Waktu

Baca juga: Penyaluran Bansos Ditargetkan Selesai Minggu Kedua Desember, Termasuk BLT BBM Tahap 2