Polisi Sebut 2 Mayat di Kalideres Sudah Dimumikan

Kasus kematian satu keluarga di kawasan Kalideres, Jakarta Barat belum terungkap jelas. Motif terkait kematian satu keluarga yang terdiri dari empat

Editor: Suci Rahayu PK
Kompas.com
Lokasi penemuan mayat sekeluarga di Kalideres dipasang garis polisi 

TRIBUNJAMBI.COM - Kasus kematian satu keluarga di kawasan Kalideres, Jakarta Barat belum terungkap jelas.

Motif terkait kematian satu keluarga yang terdiri dari empat orang tersebut masih terus didalami sejak ditemukan pada 10 November 2022.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami motif kematian satu keluarga itu.

"Masih dalam penelitian. Ini kan ada dua penyebab kematian dan motif," ujar Hengki, kepada wartawan pada Rabu (23/11/2022).

"Motif sedang didalami sama-sama bersama psikologi forensik. Sekarang sedang diautopsi psikologi secara komprehensif," sambung dia.

Diberitakan sebelumnya, tempat kejadian perkara (TKP) atau rumah ditemukannya satu keluarga meninggal di Kalideres, Jakarta Barat, disebut sudah tidak steril.

Hal itu menjadi salah satu kendala dalam pengungkapan kasus tersebut.

Baca juga: Prilly Latuconsina Rela Bolak Balik Jakarta Yogyakarta Demi Jadi Dosen di UGM: Susah Bagi Waktunya

Baca juga: Pasca Gempa, Cianjur Diguyur Hujan Deras Hinga Banjir, Warga Alami Trauma

Demikian pernyataan yang disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi.

Saat penyidik melakukan olah TKP, kata Hengki, lokasi rumah itu telah ditaburi dengan kopi oleh warga sekitar.

"Ternyata ini TKP sudah kurang steril, mengapa kurang steril? Karena warga yang niatnya mau membantu, langsung disiram kopi," ujar dia, dalam keterangannya, Selasa (22/11/2022).

Hengki mengatakan, tidak sterilnya lokasi tersebut mengganggu proses olah TKP yang digelar oleh penyidik dan dokter forensik.

"Ini agak kacau, kemarin mungkin kedokteran forensik melihat, ini mengganggu karena banyaknya kopi yang disebar," tuturnya.

Kendala lainnya adalah sulitnya tim patologi anatomi untuk mencari penyebab kematian terhadap keempat mayat itu.

"Terkait dengan posisi daripada jenazah, yang dua ini sudah terjadi mumifikasi," kata dia.

"Jadi dokter-dokter sedang bekerja keras saat ini untuk mencari petunjuk sebab-sebab kematian," sambung Hengki.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved