Lambat Disiram Warga Sridadi Blokir Jalan Bulian-Tembesi
Warga Kelurahan Sridadi, Kecamatan Muara Bulian sesaat lalukan blokade jalan di poros Jalan Lintas Sumatera Jalur Bulian-Tembesi, Rabu (23/11/2022).
Penulis: A Musawira | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN-Warga Kelurahan Sridadi, Kecamatan Muara Bulian sesaat lalukan blokade jalan di poros Jalan Lintas Sumatera Jalur Bulian-Tembesi, Kabupaten Batanghari, Rabu (23/11/2022).
Pemblokiran jalan ini dilakukan warga dengan cara meletakan kursi kayu di Simpang III Kelurahan Sridadi.
Aksi ini merupakan bentuk amarah warga karena hasil keputusan usai audiensi bersama Pemprov Jambi, DPRD Jambi lambat direalisasikan.
“Sesuai kesepakatan, kami masyarakat memperbolehkan lalu lintas kendaraan lewat seperti biasa dengan komitmen sepanjang jalan Bulian-Tembesi diperbaiki awal Desember nanti,” kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Sridadi, Nahrowi.
“Namun menjelang diperbaiki, setiap hari harus dilakukan penyiraman jalan karena masyarakat sudah tidak sanggup menghirup debu di jalanan,” sambungnya.
Baca juga: Kasus Polisi Tendang Sopir Truk Batu Bara Tetap Diproses, Kapolda Jambi: Tak Ada Pembiaran
Debu yang bertebaran imbas dari kerusakan jalan, juga membuat usaha-usaha kecil masyarakat mati.
“Pembagian tugas untuk penyiraman itu dilakukan Pemda Batanghari, tapi penyiraman itu lambat dan susah dilakukan,” ujarnya.
"Masyarakat meminta jangan lambat, karena masyarakat sudah patuh dengan apa yang menjadi komitmen bersama dan kesepakatan bersama," kata Nahrowi.
Dia juga mengatakan jika jalan ini tidak disiram maka debunya sangat tebal dan berisiko terhadap kesehatan.
“Sesuai kesepakatan harus dilakukan 6 kali penyiraman dalam sehari mulai pukul 08.00-18.00 WIB,” ucapnya.
Baca juga: Sopir Truk Batu Bara Minta Kebut Perbaikan Jalan di Jalur Bulian-Tembesi
Pemblokiran ini bukan pertama kali tapi sudah berulang kali dilakukan.
“Sudah sering dilakukan pemblokiran, intinya kapan telat dilakukan penyiraman kita blokir. Masalah penyiraman ini adalah hal sepele jangan diremehkan memang suara kami tidak berarti tapi jangan sampai masyarakat lebih dulu menderita baru bertindak,” pungkasnya.
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
