Gempa Cianjur
Kisah Korban Selamat Gempa Cianjur, Bencana Dahsyat Sempat Dikira Kiamat
Elis, warga Tunggilis Wetan, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur menceritakan kisahnya jadi korban gempa bumi.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Heri Prihartono
Dengan suara panik dan wajah yang tegang, tetanggnya mengatakan kepada Elis bahwa sang ibu tertimbun reruntuhan bangunan.
Hati Elis pun saat itu makin hancur mendengar kabar tersebut, dan memikirkan nasib sang ibu.
"Pas pulang ke rumah kata orang sing sabar, umi belum ketemu, sampe tiga jam engga ada, ketiban tembok," katanya.
Resah dan gelisah pasti dirasakannya saat melihat rumahnya sudah hancur, sementara sang ibu masih terjebak di dalamnya.
Elis mengaku saat itu dirinya hanya bisa pasrah dan berdoa kepada yang maha kuasa agar orang tuanya diberikan keselamatan.
Rupanya, doa Elis pun dikabulkan oleh sang pencipta.
Ibunya berhasil diselamatkan dari retuntuhan rumah yang roboh akibat gempa tersebut.
Hanya saja setelah diselamatkan sang ibu mengalami sedikit luka ringan pada jarinya.
Rupanya, ibunya itu selamat berkat kulkas yang ada di rumahnya.
Sang ibu berada di bawah kulkas yang menahan puing-puing runtuhan tembok.
"Untungnya ada kulkas, si umi teh ada di bawah kulkas jadi tembok yang jatuh masih ketahan, cuma tangan doang sakit karena nahan, mana kompor juga nyala katanya, mati karena ketiban tembok," katanya.
Setelah berhasil dievakuasi, ibunya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cimacan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kondisi orang tuanya pun baik-baik saja, hanya lemas akibat syok akibat kejadian tersebut.
BELASAN SISWA TERTIMBUN LONGSOR