Sidang Ferdy Sambo

Kamaruddin Simanjuntak Sebut Ada Upaya Bunuh Karakter Brigadir Yosua dan Fitnah Baru

Pengacara keluarga Brigadir Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak, menanggapi kesaksian ART Ferdy Sambo, menyebut ada upaya pembunuhan karakter

Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
CAPTURE KOMPAS TV
Kamaruddin Simanjuntak, Pengacara Keluarga alm Brigadir Yosua Hutabarat 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pengacara keluarga Brigadir Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak, angkat bicara terkait kesaksian ART Ferdy Sambo yang menjelek-jelekkan almarhum Brigadir J.

Menurut Kamaruddin, pada sidang pembunuhan Yosua kemarin, sangat kentara ada upaya pembunuhan karakter Brigadir Yosua yang sudah dibunuh fisiknya, serta coba membuat fitnah baru bagi orang yang sudah tak bisa membela diri.

Berikut tanggapan lengkap Kamaruddin Simanjuntak atas kesaksian ART dan upaya-upaya hukum yang dilakukan penasihat hukum Ferdy Sambo dan Putri Candrawati, ditranskrip dari tayangan di Kompas TV.

Kasus ini kan kasus pembunuhan terencana. Lalu untuk apa menjelek-jelekkan almarhum, dengan menuduhkan segala macam fitnah yang keji.

Dia lahir sehat, normal. Dia melamar polisi tentu berbagai macam ujian dilalui.

Sehat dia, uji psikologis sehat, tes kesehatan sehat, semuanya sehat makanya diterima jadi anggota Polri.

Di brimob dia terbaik di angkatannya, sniper terbaik, maka direkrut dia dari Jambi atau dari daerah ke Jakarta, tepatnya di Pidum Polri.

Yang merekrut juga Ferdy sambo menjadi anak buah dia. Lalu Ferdy Sambo naik menjadi Kadiv Propam, dari pangkat Brigjen Pol menjadi Irjen Pol

Dia merekrut lagi ke rumah menjadi ajudan, tentu Ferdy Sambo menilai dia terbaik, makanya direkrut.

Setelah direkrut jadi ajudan diberikan untuk mengawali istrinya. Tentu karena terbaik makanya dikasih mengawal istrinya. Kecuali dia mau menjerumuskan istrinya dicari yang buruk toh.

Setelah dia menjadi pengawal istrinya, dipilih lagi dia menjadi anggota Satgas merah putih, artinya tadi ada kurang lebih 7 kali dia terbaik, makanya dia sampai kepada Satgas merah putih.

Lalu mereka bunuh secara terencana, karena Putri diduga birahi di Magelang tidak tersampaikan, mungkin sudah di ubun-ubun, akhirnya difitnah dengan mengatakan Brigadir J ini kurang ajar atas hasutan kuat Maruf.

Kuat Maruf mengatakan supaya tidak ada duri dalam rumah tangga, lapor saja ke Ferdy Sambo, kan begitu.

Putri pun mengadu tanggal 7, dan tanggal 8 pergi pulang. Dalam keadaan muka sangat emosional dia (Ferdy Sambo_ sudah menunggu menghabisi.

Kemudian terkait dengan penilaian dari si asisten rumah tangga, emang dia siapa bisa menilai ajudan? Yang berhak menilai itu atasan, bukan asisten rumah tangga.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved