Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Tak Kuasa Menahan Tangis, Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan Minta Keadilan: Anak Saya Diracun

Orang tua korban tragedi Kanjuruhan, Devi Athok minta Tragedi Kanjuruhan dibuka dengan jujur, terbuka dan berkadilan.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Heri Prihartono
Suryamalang/Purwanto
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan pasca kekalahan Arema vs Persebaya 2-3. 

Dia berharap otopsi ini bisa membuka benang merah dalam mencari keadilan kedua putrinya dan 133 korban jiwa tragedi Kanjuruhan lainnya.

"Saya ingin kejujuran, keterbukaan, keadilan untuk kedua anak saya Natasha dan Nabila. Mereka dibantai, diracun, mereka menghitam, bibir Natasha keluar darah, Lala mulutnya keluar busa," kata Devi Athok.

Devi mengungkapkan bahwa badan kedua puttinya tidak ada bekas luka lebam akibat di injak injak. Namun yang sangat jelas yakni kondisi bibir yang mengeluarkan darah.

"Badannya tidak ada bekas terinjak-injak, tetapi ininya (menunjuk mulut) keluar darah, kasihan," ucapnya.

"Jangan dibohongi lagi, ini memang karena gas air mata," katanya.

Sementara itu, Ketua Harian Kompolnas (Komisi Kepolisian Nasional) Benny Josua Mamoto yang datang ke lokasi mengatakan bahwa proses otopsi berjalan dengan transparan.

Pihaknya selaku pengawas eksternal Polri juga akan terus melakukan pemantauan di lokasi dan proses penyidikan selanjutnya.

Meskipun demikian, hasil otopsi membutuhkan waktu cukup lama sampai keluar.

Artikel ini diolah dari Kompas.com

Baca juga: Keluarga Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Cabut Izin Otopsi, Ini Kata Komnas HAM

Baca juga: Sosok Vino G Bastian, Aktor yang Kritik Fun Football PSSI dan FIFA di Tengah Tragedi Kanjuruhan

Baca juga: Dari Rekonstruksi Kejadian Stadion Kanjuruhan, Tak Ada Tembakan Gas Air Mata ke Tribun

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved