Kisah TNI Jambi Tugas di Papua

Kisah TNI asal Jambi Bertugas di Papua, Letkol Inf Rinto Wijaya Ceritakan Keseharian hingga Hiburan

Tribunjambi.com menghubungi Danyonif 514 Bondowoso tersebut di sela-sela tugasnya. Dia menceritakan bagaimana perbedaan kehidupan di Jambi dan Papua.

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
IST
Potret TNI bersama masyarakat Papua 

TRIBUNJAMBI.COM - Bagi Letkol Inf Rinto Wijaya, meniti tugas sebagai abdi negara memberikan kesan tersendiri. Kepada tribunjambi.com pria asal Jambi yang memimpin pasukan Yonif Raider 514/Sabaddha Yudha Bondowoso ini menceritakan pengalamannya bertugas di Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua.

Tribunjambi.com menghubungi Danyonif 514 Bondowoso tersebut di sela-sela tugasnya. Dia menceritakan bagaimana perbedaan kehidupan di Jambi dan Papua.

Menurutnya, persoalan pembangunan yang belum merata di sana menjadi salah satu yang patut menjadi perhatian.

Jangankan dibandingkan dengan daerah-daerah kota mau pun Pulau Jawa, jika dibandingkan dengan daerah sesama Papua, seperti Merauke, Timika, hingga Wamena, Nduga masih perlu lebih banyak pembangunan.

"Di sini (persoalan) lebih kompleks, masyarakat masih sulit. Untuk itulah ada sekolah untuk cepat memberikan kontribusi. Kita dorong terus agar terus berkembang," ujarnya, ketika dihubungi melalui sambungan seluler.

Seperti beberapa daerah di Indonesia lainnya, Kenyam yang menjadi daerah tugas Letkol Rinto, masih memegang adat yang teguh. Adat di sana masih kuat. Bahkan, dalam penyelesaian beberapa persoalan, hukum adat masih lebih diutamakan ketimbang hukum negara.

Itu juga yang menjadi tantangan bagi Rinto Wijaya dan pasukannya dalam bertugas di Kenyam.

"Adat-adat di sini masih kuat. Hukum adat masih lebih dimajukan," jelasnya.

Tantangan lain yang dihadapi pasukan TNI di Papua adalah medan tugas yang sulit dijangkau.

Di Kenyam, misalnya, kawasan tersebut terputus dari jalur darat. Biasanya, logistik akan dikirim dari jalur laut dengan kapal-kapal dari Timika. Kadang-kadang, jika jalur laut terkendala, logistik setempat akan dikirimkan melalui jalur alternatif dengan pesawat.

Tantangan akan lebih berat jika terjadi konflik. Sebab, logistik kebanyakan didatangkan dari Sulawesi.

"Kalau terjadi atau ada gangguan, tidak ada pedagang yang berani melintas. di jalur yang ada gangguan, pedagang dari Sulawesi pada takut," ungkapnya.

Dengan begitu, makanan di daerah tersebut akan minim, sehingga harga otomatis akan mahal.

 

Potret TNI bersama masyarakat di Papua 04112022
Potret TNI bersama masyarakat di Papua
Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved