Pemprov Jambi akan Salurkan Bansos ke 6.000 Nelayan dan 5.000 Tukang Ojek

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pemerintah Provinsi Jambi telah melaksanakan penyerapan anggaran sebesar 62 persen dari pendapatan sebesar 70 persen.

Hal itu disampaikan Plh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Jambi Johansyah pada Senin (31/10).

Sementara itu kata Johansyah penyerapan Belanja Tidak Terduga (BTT) sudah dilaksanakan dalam penanganan inflasi, sementara penyerapan anggaran Bantuan Sosial (Bansos) akan dilakukan dalam waktu dekat dengan memberikan BLT BBM kepada nelayan dan tukang ojek.

"Kalau BTT sudah kita lakukan kemarin, intervensi terhadap cabai dan itu berhasil. Nah untuk bansos untuk nelayan dan ojek ini dalam waktu dekat akan kita salurkan," katanya.

Dia mengatakan dalam waktu dekat pemprov akan memberikan bansos kepada 6.000 nelayan yang terdapat di dua kabupaten, yakni Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Sementara kepada tukang ojek sebanyak 5.000 orang se-Provinsi Jambi.

"Untuk bansos, kita kan dalam penyiapan ini untuk penyerahan. Tinggal proses pencariannya saja, untuk nelayan yang akan kita sebarkan sebanyak 6.000 itu, kemungkinan dalam minggu ini. Tinggal waktunya saja kita jadwalkan gubernur untuk menyerahkan itu. Nah untuk ojek, ini kita masih menunggu nih, data verifikasi dari kabupaten/kota karena ini kan menyangkut 9 kabupaten dan 2 kota," katanya.

Dia pun kemudian menjabarkan anggaran yang disiapkan untuk bansos tersebut.

"Kalai anggaran untuk ojek, itu kita anggarkan untuk 5.000 orang, itu anggarannya mencapai 1.6 milyar, nah untuk nelayan ini cukup banyak, karena ada 6.000 nelayan, tapi hanya dua kabupaten, Tanjung Jabung Barat dengan Tanjung Jabung Timur, perkiraan 3.8 milyar yang akan kita salurkan itu," pungkasnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Pengemudi Ojol Protes Potongan Tarif Tak Wajar, Pemprov Ajak ke Jakarta Temui Pihak Aplikator

Baca juga: DPRD Provinsi Jambi Minta Pemprov Laksanakan APBD-P Sesuai Aturan Mendagri

Baca juga: Kualitas Pupuk Subsidi Dikeluhkan Petani di Tanjung Jabung Timur