Begini Kabar Rhoma Irama setelah 52 Tahun Berkarya Bersama Soneta

52 tahun Rhoma Irama berkarya di belantika musik dangdut, hingga kini namanya tetap jadi idola.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Instagram/rhoma_official
Rhoma Irama dan gitarnya yang melegenda. 52 tahun Rhoma Irama berkarya di belantika musik dangdut, hingga kini namanya tetap jadi idola. 

TRIBUNJAMBI.COM - 52 tahun Rhoma Irama berkarya di belantika musik dangdut, hingga kini namanya tetap jadi idola.

Rhoma Irama hingga kini masih berkarya di dunia tarik suara bersama sejumlah artis senior lainnya.

Terbaru menggelar konser bersama Soneta dan Elvy Sukaesih yang tayang di Rhoma Irama Official.

Suara khas Rhoma Irama bersama Soneta tak pernah berubah.

Sesuatu yang menarik dari Rhoma Irama adalah bernyanyi sembari berdakwah.

Rhoma Irama mengiringi lagunya tentang dakwah kehidupan.

Tak hanya bernyanyi, Rhoma Irama juga masih mengisi podcast di chanel pribadinya.

Sejumlah artis dan tokoh ternama diundang dengan obrolan yang menarik.

Misalnya kala mengundang Ikang Fawzi, obrolan mengalir dan mengingatkan hal menarik selama mereka berkarya di tahun 80 hingga 90an.

Jalan Berliku Rhoma Irama

Ternyata tak mudah, jalan berliku harus dilewati oleh penyanyi Rhoma Irama ketika menciptakan musik dangdut di Indonesia.

Dalam perbincangannya bersama komedian Miing Bagito beberapa waktu lalu, Rhoma Irama menceritakan berbagai sejarah dari mulai awal dangdut tercipta hingga perjuangannya memasukkan unsur dakwah ke dalam musiknya.

Berikut rangkuman perbincangan seru Rhoma Irama bersama Miing Bagito.

1. Niat menyelamatkan orkes melayu

Pada awal era 1970-an, Rhoma Irama sebenarnya berniat menyelamatkan orkes melayu dari kepunahan akibat demam musik rock.

Kondisi itu semakin diperparah ketika band sekelas Deep Purple menggelar konser di Indonesia.

Dilansir dari Tribun Medan, Rhoma Irama lalu membentuk Soneta grup sebagai upayanya menyelamatkan orkes melayu.

Revolusi pun terjadi ketika Rhoma menggabungkan orkes melayu dengan sedikit sentuhan rock dan menjadi dangdut.


2. Pengaruh besar Band Rock Deep Purple

Keputusan Rhoma Irama memasukkan unsur rock ke dalam musik Soneta tak lepas dari pengaruh Deep Purple.

Kehadiran unsur rock dalam musik baru yang diusung Soneta adalah bagian dari strategi Rhoma Irama agar bisa didengar oleh masyarakat.

"Memang itu sengaja, satu strategi."

Baca juga: Ingat Yati Octavia? Pemeran Ani saat Main Film Bareng Rhoma Irama, Kini Berbisnis Kuliner

Baca juga: Akan Promosi Film, Camelia Malik Ngaku Pernah Ditegur Rhoma Irama Soal Pakaian

"Dari beat, sense of rock, kita masukan ke dalam orkes melayu tapi sense of dangdutnya enggak hilang," kata pria kelahiran Tasikmalaya 11 Desember 1946 itu.

3. Dangdut dan dakwah

Perjuangan Rhoma Irama dalam membentuk musik dangdut tak berhenti sampai di situ saja.

Dikutip dari Kompas.com, pada tahun 1973 ia berusaha untuk memasukkan unsur dakwah ke dalam musik-musik Soneta.

Langkah pertama yang diambil adalah dengan mengucapkan salam di atas panggung dan berujung pelemparan sandal dari para penonton.

"Salam pertama saya ucapkan di Ancol tahun 1973."

"Begitu salam, hujan sandal."

"Hey, hey, ini bukan masjid! Saking tabunya itu salam di panggung musik," ucap Rhoma Irama.

Namun perjuangan itu akhirnya membuahkan hasil.

Cerita Dangdut dan Rock sempat Alami Perselisihan

Tak banyak yang tahu, kalau di era tahun 1970-an, jagat musik Indonesia sempat terpecah.

Penggemar dan fans dangdut dan rock saat itu beberapa kali terlibat kerusuhan dalam sebuah konser.

Tak hanya penggemar, Rhoma Irama yang beraliran musik dangdut, juga terlibat perselisihan dengan Benny Soebardja yang mewakili musik rock.

Lewat channel youtube Rhoma Irama Official beberapa waktu lalu, Ikang Fawzi menanyakan sejarah pertikaian antara dangdut dengan rock pada masa itu.

Dilansir dari Tribun Medan, Ikang Fawzi saat itu hadir sebagai bintang tamu.

Rhoma lalu mengungkap peristiwa sebenarnya.

Menurut Rhoma, perselisihan disebabkan sebuah majalah menulis berita wawancaranya dengan gitaris band rock Giant Step, Benny Soebardja.

"Benny Soebardja di sebuah majalah waktu itu mengatakan, "dangdut musik tai (maaf)"."

"Saya sebagai komandan musik dangdut, waktu itu bilang, hei, "rock itu terompet setan"."

"Waktu itu saya siap pasang badan," ujar Rhoma Iraman.

Akan tetapi, menurut Rhoma Irama, persoalan itu adalah sebuah strategi dagang dari majalah tersebut.

"Kita sudah tahu ini sebuah strategi dagang,"

"menulis berita heboh,"

"supaya laku di pasaran," bebernya.

Masalah semakin menjadi-jadi karena melibatkan lapisan bawah.

"Di Tegalega, markas Giant Step, ada hujan batu saat saya mau tampil."

"Sampai batunya kaya mau bikin jalan."

"Polisi tidak berani naik."

"Akhirnya saya naik, dan bilang, terus lempar sampai puas," jelasnya.

Akhirnya di tahun 1987-an, atas prakarsa dari Yapto Soerjosoemarno, akhirnya kedua aliran musik yang berseteru akhirnya berdamai.

Selain itu, terwujud juga konser God Bless dan Soneta di panggung yang sama di acara tahun baru.

Kebetulan saat itu God Bless merupakan representasi dari grup musik rock di Indonesia.

Perdamaian dua fans garis kera musik rock dan dangdut itu pun tetap terjaga sampai sekarang

Cerita Rhoma Irama dengan Ikang Fawzi di chanel youtube Rhoma Irama ini mengungkap banyak hal soal musik dangdut dan rock.

Ternyata musik rock dan dangdut punya kisah yang sempat menggegerkan.

"Kejadian itu yang membuat lahirnya film Menggapai Matahari."

"Dan scene saya dilempar kamu (Ikang Fawzi), itu benar pernah terjadi," ujar Rhoma Irama pada Ikang Fawzi.

Adapun, film Menggapai Matahari dibintangi nama-nama beken.

Film Menggapai Matahari itu dibintangi oleh Rhoma Irama, Yati Octavia, Budi Moealam.

Selain ada nama besar artis Ikang Fawzi, Rani Soraya, Lina Budiarti, dan Anton Indracaya.

Baca juga: Mendadak Rhoma Irama Teringat Angel Lelga saat Kedatangan Angelina Sondakh

Baca juga: Terungkap Sosok Mendiang Lata Mangeskhar, Artis India Guru Vokal Rhoma Irama

Baca juga: Ridho Rhoma Dua Kali Terjerat Narkoba, Ini Curhatnya ke Rhoma Irama

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved