Pemetaan Kasus keracunan, BPOM Jambi Gelar Bimtek Aplikasi SPIMKER
Bimtek dibuka oleh Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Kota Jambi Dr M Jaelani didampingi Kepala Balai POM Jambi Alex Sander
lihat foto
TRIBUNJAMBI - Dalam rangka meningkatkan pelaporan kasus keracunan obat dan makanan di sarana pelayanan kesehatan di Provinsi Jambi, Balai pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jambi menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) pelaporan data kasus keracunan melalui aplikasi SPIMKER, bertempat di Yello hotel, Kamis (27/10/2022).
Bimtek dibuka oleh Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Kota Jambi Dr M Jaelani didampingi Kepala Balai POM Jambi Alex Sander S.Farm,Apt.,MH.
Diikuti oleh 100 orang petugas penanganan pelaporan keracunan (rekam medis/IGD/unit lain) dari Dinas Kesehatan Kota Jambi, Dinas Kesehatan Muaro jambi, Dinas Kesehatan Tanjung Jabung Timur, RSUD Raden Mattaher, RSUD Se-Provinsi Jambi, Puskesmas Se-Kota Jambi dan Puskesmas di Muaro jambi.
Dr MJaelani berharap kegiatan ini menjadi momen memperkuat data atas berbagai kasus keracunan yang terjadi, pelaporan sejak dini bermanfaat dalam tindakan menangani permasalahan keracunan,
“Pemerintah Kota Jambi mengapresiasi atas kegiatan bimtek yang digelar BPOM, bagaimana aplikasi Spimker bisa bermanfaat bagi masyarakat dan bisa diimplementasikan dalam pekerjaan," katanya.
Sementara itu, Kepala BPOM Jambi Alex Sander menjelaskan, aplikasi SPIMKER merupakan sentra informasi untuk mengidentifikasi keracunan melalui pengumpulan data, evaluasi dan monitoring kegiatan pencegahan keracunan.
“Bimtek dilaksanakan untuk meningkatkan peran serta petugas dalam pelaporan kasus keracunan pada sarana kesehatan di provinsi jambi, membangun koordinasi antar lintas sektor dan lintas program terhadap berbagai upaya pengendalian keracunan," katanya.
Alex Sander menambahkan, aplikasi SPIMKER yang berintegrasi dengan rumah sakit dan Dinas kesehatan di Provinsi Jambi dapat bekerjasama dan berkomitmen untuk melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan dengan baik secara berkelanjutan, demi sebuah tujuan yang baik yakni menurunkan angka kesakitan akibat kasus keracunan di Indonesia.
