Sidang Ferdy Sambo

Kasus Pembunuhan Brigadir J, Kapolri Diminta Perbaiki Paradigma dan Kultur Buruk di Kepolisian

Dampak kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Kapolri Listyo Sigit Prabowo diminta mengubah paradigma dan kultur buruk di institusi kepolisian.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Suci Rahayu PK
Tribunjambi.com/M Kurniawan
Irjen Ferdy Sambo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Brigadir Yosua (insert) 

"Tapi dari kasus ini sebenarnya kita bisa lihat nanti polanya. Bisa ditanyakan kepada orang orang yang terlibat ini mengapa mereka tidak melawan, mengapa mereka tidak kemudian menyatakan bahwa ini salah, atau mereka tidak mau untuk melakukannya. Mengapa mereka tetap mau melakukan hal ini. Nah itu harus digali juga, supaya kita mendapatkan polanya seperti apa,"

"Ketika kita sudah mendapatkan polanya, berarti kita bisa mendapatkan akar masalahnya kenapa kemudia mereka mau mengikuti, apakah karena benar benar pengaruh Sambo ataukah karena persoalan budaya. Nah itu menurut saya nanti bisa di peta kan ketika kasus ini akan berjalan,"

Sebelumnya, Ketua Indonesian Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso menyebutkan bahwa terbentuk kultur yang buruk di intitusi kepolisian yang melibatkan banyaknya anggota polisi dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Baca juga: Sebelumnya Tak Hadir Paripurna, Direktur PT Bank Jambi Yunsak El Halcon Kini Tiba di Ruang Paripurna

Baca juga: Orangtua dan 6 Saksi dari Keluarga Brigadir Yosua Berangkat ke Jakarta

Pernyataan itu disampaikan Sugeng Teguh Santoso dalam acara Kompas TV dengan tema Menguak Buku Hitam Sambo.

Buku Hitam yang dipegang Ferdy Sambo, terdakwa pembunuhan Brigadi Yoshua H Hutabarat menyisahkan banyak pertanyaan publik.

Mengawali perbincangan, Budiman selaku pembawa acara menanyakan tanggapan Sugeng terkait banyaknya anggota kepolisian yang terlibat pada kasus pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo.

Sugeng menyampaikan keterlibatan anggota polisi tersebut merupakan bentuk kekuasaan yang dipegang oleh Ferdy Sambo yang saat itu menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.

"Kalau saya melihat ini satu bentuk relasi, relasi kuasa yang terbangun karena memang kewibawaan atau kekuasaan yang dimiliki oleh FS, Ferdy Sambo. Relasi kuasa yang kemudian disana terbentuk kultur yang menurut saya kultur, sub kultur yang buruk," dikutip dari Youtube Kompas TV.

"Kalau kultur yang baik kan memang normatif ya, tapi kemudian terbentuk sub kultur yang buruk yang sebetulnya tidak sejalan dengan kode etik yaitu siap, siap walaupun, biasa ni, siap salah, siap salah, tapi kan biasa juga ketika itu keliru, itu kemudian mereka jadi permisif untuk menerima itu sebgai sesuatu yang harus dijalankan. Makanya satu gerbong masuk jurang sama sama," bebernya.

Sugeng juga menyebutkan bahwa mungkin saja anggot atau bawahan Ferdy Sambo melawan dan tidak mau menjalankan perintahnya.

"Mungkin saja, disini lah terletak adanya integritas. kalau kita bicara normatif, integritas. Karena ada juga yang saya dengar tidak terjerembab, ada juga. Saya mendengar ada yang tidak terjerembab, walaupun itu satu dua," imbunya.

Jika perintah itu tidak dilaksanakan, maka kata Sugeng akan mendapatkan catatan buruk dari Ferdy Sambo. Tetapi Ferdy Sambo tidak bisa menindak dia terkait dengan perintah yang terlarang tersebut kecuali catatan lain.

Ketua IPW itu juga mengungkapkan bahwa Ferdy Sambo memiliki banyak catatan buruk anggota polisi lainnya.

Baca juga: Breaking News - Sempat Dikabarkan Hilang, Penyadap Getah di Tanjabbar Ternyata Dimakan Ular Piton

Baca juga: Pastikan Badan Usaha Bayar Iuran Tepat Jumlah, BPJS Kesehatan Jambi Lakukan Pemeriksaan Khusus

"Dia punya terkait dalam jangkauan tugas dan kewenangannya sebagai Kadiv Propam. Itu kan biasanya adalah laporan laporan buruk tentang perilaku polisi yang masuk kepadanya,"

Satu Meja Kompas TV yang membahas Buku Hitam Sambo itu mengundang narasumber yakni, Rasamala Aritonang sebagai Kuasa Hukum Ferdy Sambo.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved