Perang Rusia Ukraina

Pasok Drone ke Rusia, Iran Mendapat Sanksi dari Uni Eropa

Artikel ini membahas Iran mendapat sanksi  setelah dituding  terlibat perang Ukraina dan Rusia.

Editor: Heri Prihartono
WSJ
Drone Kamikaze buatan Iran digunakan Rusia untuk menyerang Ukraina 


TRIBUNJAMBI.COM - Iran mendapat sanksi  setelah dituding  terlibat perang Ukraina dan Rusia.

Iran terbukti memasok drone untuk Rusia yang sedang menginvasi Ukraina.

Campur tangan Iran ditengarai dengan pasokan Drone untuk militer Rusia.


Inggris menerapkan sanksi baru terhadap tiga individu Iran dan bisnis yang bertanggung jawab untuk memasok drone ke Rusia.

"Dengan memasok drone ini, Iran secara aktif mengobarkan perang, mengambil untung dari serangan menjijikkan Rusia terhadap warga Ukraina, dan menambah penderitaan rakyat dan penghancuran infrastruktur kritis”, kata pernyataan kantor luar negeri.

Aset keempatnya telah dibekukan dan individu-individu tersebut juga dikenai larangan bepergian.

Drone Kamikaze buatan Iran digunakan Rusia untuk menyerang Ukraina
Drone Kamikaze buatan Iran digunakan Rusia untuk menyerang Ukraina (WSJ)


Uni Eropa jatuhkan sanksi ke Iran

Sebelum pengumuman Inggris, Uni Eropa (UE) menyetujui sanksi terhadap bisnis yang sama dan tiga individu.

Teheran membantah memasok drone ke Moskow, sementara Kremlin mengatakan Barat berusaha untuk memberikan "tekanan" pada Iran.

Drone Kamikaze

Drone Kamikaze yang diluncurkan Rusia sukses membuat penduduk Ukraina panik.

Militer Rusia dilaporkan telah mengirim Drone Kamikaze yang menargetkan sebuah gedung di kawasan Bila Tserkva,  Rabu (5/10/2022), 

“Pesawat tak berawak diluncurkan dari daerah pendudukan di Ukraina selatan, dan enam pesawat tak berawak lainnya telah ditembak jatuh sebelum mencapai target mereka. Ini adalah ancaman baru bagi semua pasukan pertahanan (Ukraina),” kata juru bicara angkatan udara Ukraina Yuriy Ihnat.

Akibatnya sirine serangan udara berdering hingga memicu kepanikan pada 200.000 warga setempat untuk mencari perlindungan.


"Ada suara menderu, suara menusuk. Saya mendengar serangan pertama, yang kedua saya lihat dan dengar. Ada raungan dan kemudian diikuti ledakan," kata Volodymyr (80), warga yang tinggal di seberang jalan dari gedung yang dihantam Drone Kamikaze, seperti dikutip dari Reuters..

Menurut militer Ukraina ratusan pesawat tak berawak buatan Iran mulai digunakan tentara Rusia di medan perang sejak September 2022 guna mempersenjatai perang melawan militer Kiev.

Dampaknya gedung di Bila Tserkva mengalami kebakaran hebat, puluhan petugas pemadam kebakaran bahkan turut diterjunkan untuk memadamkan kobaran api.

Gubernur setempat Oleksiy Kuleba meminta warga untuk tidak mengabaikan sinyal peringatan udara dan aturan keselamatan.

Di antara kehebatan Drone Kamikaze diklaim memiliki kemampuan yang mematikan.

Drone Kamikaze memiliki   hulu ledak yang lebih besar saat terjadi benturan.

Drone Shahed-136 buatan Iran yang dipasok ke Rusia melakukan sejumlah serangan dahsyat di wilayah Kharkiv, dalam sepekan terakhir.

Dikira "cupu" ternyata "suhu". Ungkapan ini sepertinya cocok disematkan kepada drone-drone tempur buatan Iran yang dipasok kepada Rusia untuk digunakan melawan Ukraina.

Sejumlah media Barat hingga pengamat militer, awalnya meragukan drone buatan Iran yang mereka anggap tak teruji, tak mumpuni, dan ketinggalan zaman dari sisi teknologi untuk digunakan melawan pertahanan Ukraina.

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Baca juga: 9000 Tentara Rusia Dikerahkan untuk Hadapi Pasukan Ukraina di Perbatasan Belarus

Baca juga: Serangan Rudal Rusia Salah Sasaran, Ukraina Bernafas Lega

Baca juga: Rusia Siap Hadapi Serangan Ukraina di Kherson, Ribuan Penduduk Dievakuasi

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved