Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Hidup Sebagai Rekan Kerja Allah

Bacaan ayat: Yunus 3:10 (TB) Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesal

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi renungan harian 

Renungan Harian Kristen - Hidup Sebagai Rekan Kerja Allah

Bacaan ayat: Yunus 3:10 (TB) Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.

Oleh Pdt Feri Nugroho

Sudah terbiasa bagi kita untuk memahami bahwa Allah itu Maha Kuasa. Benar, dan Ia mempunyai otoritas mutlak atas segalanya. Segala hal dibawah kuasa-Nya.

Tidak ada yang lain kecuali Dia, yang mempunyai kuasa mutlak atas segala-galanya. Alkitab juga mengawali kisahnya dengan menyatakan, "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi."

Pernyataan tersebut membawa pesan mendasar bahwa Allah lah yang menciptakan segala-galanya.

Segala yang terlihat dan tidak terlihat, diciptakan oleh Dia. Itu sebabnya tidak ada hal tersembunyi bagi Dia.

Lalu, konsekuensi logisnya, manusia sebagai ciptaan berada dibawah otoritas Allah. Muncul pemahaman bahwa Allah sudah merancang segala sesuatu sedemikian rupa.

Segala hal telah ditetapkan oleh Allah dan tidak ada yang bisa mengganggu gugat. Itu sebabnya ramalan bintang menjadi menarik. Melihat masa depan dengan melihat garis tangan atau posisi bintang tertentu, menjadi menarik hati banyak orang.

Pikirnya, dengan tau ramalan masa depan, seseorang akan lebih nyaman dalam menjalani kehidupan; atau berupaya melakukan tolak balak jika dirasa perlu ritual pembersihan.

Ini pintu paling menggiurkan, yang dipakai Iblis untuk menyesatkan. Apalagi ketika satu ramalan benar, maka akan tertarik pada ramalan berikutnya. Demikian seterusnya, dan berakhir pada kehidupan yang jauh dari Tuhan.

Kitab Yunus membawa pesan yang berbeda. Apa tanggapan kita ketika membaca, "Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.

" Bagaimana kita bisa paham bahwa Allah mengubah keputusan-Nya, karena melihat pertobatan penduduk Niniwe? Bukankah Ia Maha Kuasa?

Dengan mengubah keputusan-Nya, apakah itu tidak mengurangi kekuasaan-Nya? Disinilah letak persoalannya! Cara paham kita tentang Allah perlu utuh.

Allah Maha Kuasa. Itu benar! Allah mempunyai Kuasa mutlak. Itu pun benar! Ternyata, manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved