Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Segala Hal Adalah Pemberian Allah

Bacaan ayat: Pengkhotbah 2:24 (TB) Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Aku menya

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Renungan Harian Kristen - Segala Hal Adalah Pemberian Allah

Bacaan ayat: Pengkhotbah 2:24 (TB) Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Aku menyadari bahwa ini pun dari tangan Allah.

Oleh Pdt Feri Nugroho

Sejak semula ketika manusia diciptakan, makanan dan minuman menjadi sarana paling mendasar bagi kehidupan. Allah lah yang menyediakan, "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu."

Makanan dan minuman menjadi sarana hidup bagi manusia. Dalam melakukan mandat Allah untuk memelihara, mengelola dan menguasai bumi, manusia memerlukan sarana hidup untuk kehidupan yang berkelanjutan.

Segala sesuatu yang dibutuhkan lebih dari cukup bagi manusia untuk menikmati kehidupan dalam relasi yang benar dengan Allah.

Nampaknya hal ini masih bertahan hingga hari ini. Sayangnya, telah mengalami penyimpangan karena dosa.

Coba perhatikan fakta yang kita temukan hari ini! Makanan dan minuman tidak lagi menjadi sarana hidup. Makanan dan minuman telah beralih posisi pada harga diri dalam kehidupan.

Makanan yang sama-sama mengenyangkan, ternyata dihargai berbeda ketika diperdagangkan. Harga makanan ditentukan oleh jenis makanan, bahan yang dipakai, rasa yang ditawarkan, koki yang memasaknya, bahkan posisi tempat dimana makanan dan minuman tersebut dijual.

Mereka yang makan di pinggir jalan dianggap lebih rendah kelasnya dibandingkan dengan makanan yang dijual di restoran mewah. Ironis bukan?

Faktanya memang makan dan minum identik dengan pesta dan kemewahan. Tidak ada pesta tanpa makanan dan minuman yang berlimpah.

Orang berbondong-bondong datang menghadiri undangan pesta untuk menikmati hidangan yang disajikan.

Dana jutaan rupiah habis dalam waktu sekejap hanya untuk makanan dan minuman mahal yang dinilai akan menaikan harga diri dan kelas sosial dalam masyarakat.

Kerja keras bertahun-tahun akhirnya ludes dalam waktu singkat hanya untuk sebuah pesta yang akhirnya dilupakan ketika usai.
Pengkhotbah mengingatkan bahwa segala hal yang dinikmati sebenarnya adalah pemberian dari Allah.

Kesadaran ini penting agar seseorang tidak jatuh pada eforia sesaat dan melupakan Tuhan yang telah memberkatinya.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved