Berita Selebritis

KPI Sindir Baim Wong dan Paula Gegara Permainkan Polisi: Nanti Orang Asli Korban KDRT Dibilang Prank

Seolah tak ada rasa simpatik, aksi Baim Wong dan Paula Verhoeven yang melakukan prank di kantor polisi tuai banyak kecaman.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
TRIBUNJAMBI/CAPTURE BAIM PAULA
KPI Sindir Baim Wong dan Paula Gegara Permainkan Polisi: Nanti Orang Asli Korban KDRT Dibilang Prank 

TRIBUNJAMBI.COM - Seolah tak ada rasa simpatik, aksi Baim Wong dan Paula Verhoeven yang melakukan prank di kantor polisi tuai banyak kecaman.

Diketahui aksi prank dilakukan Baim Wong dan Paula Verhoeven itu bertepatan dengan kasus KDRT yang dialami Lesti Kejora.

Sebelumnya Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyoroti kasus KDRT yang menimpa Lesti Kejora.

Bahkan KPI mengimbau semua stasiun televisi di tanah air untuk tidak memberikan ruang pada Rizky Billar jika terbukti melakukan KDRT.

Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah menyayangkan adanya konten tersebut di tengah maraknya kasus KDRT.

Nuning menginatkan kembali dampak konten prank Baim Wong dan paula iin terhadap korban KDRT.

Baca juga: Sinopsis Takdir Cinta Yang Kupilih 4 Oktober 2022, Novia Menemukan Sapu Tangan Hakim di Tas Tammy

Baca juga: Wajar Prilly Latuconsina Mau Jadi Dosen Praktisi, Ternyata Sudah Rajin Belajar Sejak SMA

Baca juga: Nikita Mirzani Bongkar Kelakuan Baim Wong yang Sebenarnya: Dia Lebih Gila Dari Gua!

Dengan adanya konten prank itu, Nuning khawatir masyarakat akan berpikir bahwa korban KDRT yang melapork hanyalah demi gimmick semata.

"Yang kemarin ada Prank KDRT, ini kan kami khawatir akan menstimulasi publik bahwa laporan ke polisi itu menjadi hal yang seperti mainan," kata Nuning.

"Jangan sampai orang benar-benar jadi korban KDRT dipikir ngeprank, dipikir gimmick, dipikir ini cuma pansos semata dan sebagainya," tambahnya.

Selain itu KPI kemudian mengapresiasi keputusan Lesti Kejora yang sudah berani melaporkan Rizky Billar atas tindakan KDRT.

Menurut Nuning, tindakan Lesti Kejora ini bisa menjadi contoh yang baik agar korban KDRT atau kekerasan lainnya untuk berani melaporkan pelaku.

Apalagi, masih ada banyak korban KDRT di luar sana yang enggan melapor karena menganggap permasalahan tersebut adalah masalah rumah tangga yang tidak pantas dibawa keluar rumah.

"Saya juga menyampaikan apresiasi dengan kasus ini."

"Apa yang dilakukan oleh korbană…ˇdalam konteks yang sedang dibicarakan banyak orangă…ˇpelapor, keluarga korban support untuk melaporkan tindakan kekerasan dalam rumah tangga ini, ini adalah contoh yg baik untuk masyarakat. Kenapa? Karena sekarang ini keberanian speak up, melapor pada polisi itu masih sangat rendah,"

"Dengan kasus ini, masyarakat akan teredukasi, diberikan contoh yang baik, karena selama ini masih muncul persepsi bahwa ini urusan rumah tangga, urusan yang tidak perlu dibawa keluar."

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved