Wisata Jambi - Masjid Cheng Ho, Destinasi Wisata Wajib Ketika ke Jambi

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Masjid Laksamana Ceng Hoo telah menjadi Landmark Kota Jambi yang wajib di kunjungi wisatawan yang datang ke Jambi.

Bahkan wisatawan tidak hanya datang di akhir pekan saja, di hari kerja mesjid ini banyak di kunjungi wisata, baik dari kota Jambi ataupun dari luar Provinsi Jambi.

Saat Tribunjambi.com berkunjung ke sana, terdapat beberapa wisatawan dari Jogja yang mengunjungi mesjid ini.

Satu di antaranya Berta, dia mengatakan selama di Jambi telah mengunjungi beberapa destinasi khas Jambi dan masjid cengho ini salah satunya.

"Mesjid cengho ini menjadi agenda wajib karena saya keturunan cina," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan cukup bangga dengan hadirnya masjid ini di Kota Jambi apa lagi memasukan budaya asli leluhurnya.

"Dengan hadirnya mesjid ini saya itu merasa seperti diterima dengan baik di negeri ini khususnya Jambi," ujarnya.

"Apa lagi temen-teman saya di Jambi sangat antusias mengajak saya ke sini, dan mereka juga sangat bangga dengan hadirnya mesjid dengan ornamen cina ini," tambahnya.

Baca juga: Dewan Soroti Temuan BPK di PT EBN, Rocky Chandra Minta Gubernur Segera Selesaikan

Baca juga: The Body Shop Rilis Edelweiss Produk Barunya, Tersedia Sembilan Item di Jamtos Mall

Rusli ketua Dkm Masjid Cheng Hoo mengatakan selain sebegai tempat indah masjid ini memang diperuntukan sebagai destinasi wisata di Kota Jambi.

"Jadi siapa saja boleh ke sini dan berkunjung," ujarnya.

"Selan itu, mesjid ini juga sebagai sarana memperkenalkan Islam kepada masyarat luas khususnya non muslim, bahwa Islam itu begitu terbuka dan tidak meninggalkan budaya dari suatu kaum," ungkapnya.

Sesuai dengan namanya, mesjid ini menghadirkan budaya Cina ke dalam arsitektur tempat ibadah umat Islam ini.

Sebelum masuk, kita telah di suguhkan gapura khas budaya negeri tirai bambu yang cukup megah.

Bahkan kita telah bisa melihat kemegahan bagunan ini dari atapnya yang membumbung tinggi dari kejauhan bahkan beberapa kilo meter dari lokasi mesjid ini.

Desain ekteriornya juga telah mencerminkan budaya tradisional cina, hal ini bisa di lihat dari desian pintunya yang setengah bulat tidak seperti kebanyakan pintu di Indonesia yang berbetuk persegi panjang.