WIKIJAMBI

Rumah Adat Bumi Serentak Bak Regam Punya Motif Ukiran Khas Melambangkan Jiwa Seni Masyarakat

Rumah adat Kabupaten Batanghari, Jambi dikenal sebutan Rumah Adat Bumi Serentak Bak Regam berbentuk panggung atau Rumah Kajang Lako.

Penulis: A Musawira | Editor: Suci Rahayu PK
Tribunjambi.com/Musawira
Rumah adat Kabupaten Batanghari, Jambi dikenal sebutan Rumah Adat Bumi Serentak Bak Regam berbentuk panggung atau Rumah Kajang Lako. 

Kemudian, ada serambi sebagai tempat menerima tamu bukan keluarga. Ada tempat tidur anak bujang dan ruang tengah tempat menerima tamu keluarga.

Berikutnya, bilik kamar dengan pintu berlangse tujuh lapis. Tawing berbentuk ukiran tempat tidur orang tua, bilik kiri dan kanan adalah kamar anak gadis.

“Ada namanya laren sebagai tempat bersaji menyimpan makanan dan ruang makan keluarga. Didekatnya, ada garang, ruangan tidak memakai atap dan balai batanak tempat memasak makanan dan gudang menyimpan bumbu,” katanya.

Baca juga: WIKI JAMBI Mengenal Tari Besayak, Warisan Budaya Tak Benda Asal Kabupaten Merangin

Garang itu istilah untuk menyebut bagian rumah yang memisahkan dapur dan rumah utama, seperti teras terbuka sebelum menuju dapur.

Di muka depan, ada tiga pintu, dengan sebutan pintu tegak kiri dan kanan serta pintu tengah. Fungsi pintu tegak kiri dan kanan sebagai pintu masuk harian sedangkan pintu tengah untuk masuk tamu para pembesar dalam upacara adat.

“Lantainya bertingkat terbuat dari papan. Anjungan lebih rendah dari serambi sedangkan serambi lebih rendah dari ruang tengah adapun laren lebih rendah dari ruang tengah, garang lebih rendah dari laren,” sebutnya.

Rumah Adat Bumi Serentak Bak Regam yang berlokasi di Jalan Sultan Thaha, Muara Bulian ini secara keseluruhan berbahan kayu bulian.

Untuk dinding dari kayu meranti, tembesi, medang, bulian, balam, kayu plajo dan lain-lain. Atap dari sirap, daun mangkuang yang dianyam dan ijuk. Kasau, gelegar, rasuk dari kayu keras berupa bulian, plajo, meranti, merbau dan balam.

“Rumah adat mempunyai berbagai macam ukiran mulai dari tipe gergaji dan tanggak yang mengartikan bahwa masyarakat Batanghari berjiwa seni dan pagar terbuat dari kayu bulian yang berbentuk bulat dan bermotif bubut,” pungkasnya. (Tribunjambi.com/Musawira)


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: WIKI JAMBI Menyibak Sosok M Fadhil Arief, Sang Birokrat yang Berkhidmat untuk Batanghari

Baca juga: TRIBUN WIKI Riwayat dan Sejarah Singkat Pahlawan Sulthan Thaha Saifuddin di Tebo

Baca juga: WIKI JAMBI Alamat Rumah Sakit Umum dan Puskesmas di Sarolangun, Cek Lokasinya

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved