Harga Sembako Jambi
Petani Cabai Sarolangun Keluhkan Meroketnya Harga Pupuk di Pasaran
Dibalik harga cabai yang terus meningkat di pasaran, para petani belum merasa lega karena harga pupuk juga melambung.
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Dibalik harga cabai yang terus meningkat di pasaran, para petani belum merasa lega karena harga pupuk juga melambung.
Dikatakan satu dari para petani cabai di Desa Tinting Kabupaten Sarolangun, Agus, Rabu (28/9/2022) menuturkan, meski harga cabai saat ini terbilang tinggi dan banyak peminat.
Namun kondisi tersebut tidak sepenuhnya membuat senyum para petani lebar, pasalnya masih ada biaya perawatan yang harus dikeluarkan cukup besar. Ditambah harga pupuk yang terus mengalami kenaikan.
"Saat ini harga pupuk non subsidi jenis phonska per karungnya Rp. 300 ribu, sedangkan untuk jenis pupuk Mutiara (khusus buah) dari harga biasanya Rp.600san kini melonjak menjadi Rp.980 ribu, " ujarnya.
"Meskipun mahal, mau tidak mau kita petani harus tetap beli, jika tidak hasil panen juga tidak maksimal, " sambungnya.
Baca juga: Promo Boom Sale ACE Hardware Kembali Lagi, Hemat Hingga 70 persen
Baca juga: TBS di Tanjabtim Jambi Turun Rp 100, Sekarang Rp 1450-1500 per Kg, Kamis (29/9/2022)
Lanjutnya, meski untuk memenuhi kebutuhan pupuk tersebut tetap menggunakan pupuk kandang juga sebagai pendamping pupuk buah.
Selain kendala pupuk, alat pembajak juga masih kekurangan di kelompok tani di Desa Tinting Sarolangun.
Besar harapannya pemerintah daerah dan dinas terkait dapat memberikan solusi bagi para petani cabai di sarolangun ini.
"Karena sebagian besar hasil produksi cabai kita ini dipasarkan di kawasan sarolangun ini, artinya dipasarkan di pasar lokal saja, " pungkasnya. (Tribunjambi.com/Abdullah Usman)
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Promo Boom Sale ACE Hardware Kembali Lagi, Hemat Hingga 70 persen
Baca juga: Resep Donat Kentang Empuk, Campurkan Gula Tepung atau Cokelat
Baca juga: Rizky Billar Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara Jika Terbukti Lakukan KDRT ke Lesti Kejora