Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Setia kepada Allah yang Membebaskan

Bacaan ayat: Keluaran 6:6 (TB) Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram Kasih Kristen
Ilustrasi renungan Kristen 

Setia kepada Allah yang Membebaskan

Bacaan ayat: Keluaran 6:6 (TB) Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir.

Oleh Pdt Feri Nugroho

Berpindah keyakinan, menjadi fenomena menarik untuk dijadikan tema perbincangan. Menarik, karena bagi kelompok yang dituju maka bertambah satu pengikut, dan itu anggap sebagai sebuah kemenangan. Bagi kelompok yang lain, akan merasa dikalahkan.

Tidak jarang menimbulkan pertentangan, pengusiran dan berbagai tindakan lain yang menjadi bentuk kemarahan terselubung. Faktanya, memilih sebuah keyakinan adalah hak personal bagi setiap orang yang tidak bisa diganggu gugat oleh orang lain.

Jangankan kita manusia, yang disembah dalam keyakinan lama pun ternyata menghormati pilihan tersebut.

Andai sesembahan tersebut tidak terima, bukankah yang disembah tersebut dapat memaksakan kehendaknya agar yang menyembahnya tetap pada posisi sebagai pengikut?

Lebih dari empat ratus tahun silam setelah Allah menyatakan diri kepada leluhur bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak dan Yakub. Generasi berikutnya telah berkembang menjadi sebuah bangsa yang diperbudak di Mesir. Jika dihitung angka harapan hidup 70 tahun maka sudah empat atau lima generasi hidup sebagai budak di Mesir.

Tidak banyak informasi tentang kehidupan beriman yang mereka miliki. Bisa dipastikan, karena hidup sebagai budak di Mesir maka menjadi hal yang wajar jika mereka juga menyembah apa yang disembah bangsa Mesir. Mungkin hanya ada sekelompok kecil yang masih setia kepada Allah.

Sebuah catatan kecil menyatakan bahwa, 'Orang-orang Israel beranak cucu dan tak terbilang jumlahnya; mereka bertambah banyak dan dengan dahsyat berlipat ganda, sehingga negeri itu dipenuhi mereka.' Pasti tidak mudah untuk bertahan dalam iman ketika hidup tertindas sebagai budak.

Hingga sampai pada suatu masa Allah menyatakan diri-Nya kepada Musa dengan menyebut Diri-Nya sebagai Allah Abraham, Ishak dan Yakub, leluhur mereka.

Itu artinya Allah itu kekal. Ia Maha Kuasa. Ia hidup mengatasi ruang dan waktu. Ia konsisten dengan karya-karya-Nya. Ia bertindak dalam sejarah ruang dan waktu dengan menyatakan diri kepada orang-orang tertentu.

Ada kesinambungan karya yang terus terkait pada setiap orang pilihan-Nya meskipun orang pilihan-Nya berbeda-beda dalam segala hal: zaman, konteks, budaya dan masa kehidupan. Generasi yang kemudian dapat mewarisi dengan bersikap kritis, dan menemukan bahwa Allah yang benar adalah TUHAN.

Sebuah keuntungan jika beralih iman karena penemuan akan Allah yang benar. Sayangnya, banyak yang beralih karena pertimbangan keuntungan semata. Entah itu terkait jaminan masa depan, pekerjaan, pasangan hidup atau tidak ingin dibully lagi karena imannya. Allah yang benar pasti tidak memerlukan penyembah.

Namun menemukan Allah yang benar pasti membuat seseorang menyembah. Tidak peduli resiko apapun yang dihadapi, ia akan tetap setia karena pengenalannya akan Allah yang benar.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved