Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Kisah Keluarga Brigadir Yosua, Samuel dan Rosti Simanjuntak Didik Anak-anaknya Hingga Sukses
Kasus meninggalnya Brigadir Yosua di tangan Mantan Kadiv Proram Polri dalam dua bulan terakhir menjadi sorotan publik.
Penulis: Danang Noprianto | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Anak kedua, Mendiang Nofriansyah Yosua Hutabarat merupakan seorang Brimob yang di akhir masa hidupnya mengabdi sebagai ajudan Jenderal bintang dua.
Sementara anak ketiga, Devi Hutabarat diketahui saat ini bekerja di RS Bhayangkara Jambi, dan terakhir Mahareza Putra Hutabarat juga seorang anggota polisi yang saat ini bertugas di Polda Jambi.
"Kita istilahkan seperti air laut, terkadang tinggi dan terkadang rendah," kata Samuel saat ditanya perihal menjadi petani sawit.
Samuel tidak hentinya bersyukur, manakala dia mampu mengantarkan anak-anaknya sukses meraih pendidikan. Dia merasa terberkati, dengan profesinya sebagai petani sawit.
"Saya bilang itu keajaiban dari Tuhan, karena kita manusia biasa dengan keadaan saya begini ya karena ini kehendak dari Tuhan, ya kita tidak tahu karena bukan pemikiran kita," katanya.
Samuel dan Rosti memilih tinggal di rumah dinas Guru yang disediakan oleh pemerintah sejak tahun 2003 hingga saat ini dirinya belum memiliki rumah sendiri.
Begitu sederhana kehidupannya, mungkin banyak orang yang tak menyangka bahwa mereka berhasil mengantarkan anak-anaknya untuk bisa sukses.
Dalam mendidik anak-anaknya, Samuel selalu menekankan pentingnya ilmu agama sebagai bekal menjalani kehidupan.
Dia memberi kebebasan kepada anak-anaknya untuk mengejar mimpi, termasuk Yosua, asal jangan sampai meninggalkan agama.
"Saya dekatkan dengan agama agar mudah dibentuk jadi apa, dan dasarnya Agama," tutur Samuel.
Sementara itu sang Ibu, Rosti Simanjuntak Sudah 20 tahun mendedikasikan hidupnya sebagai pengajar. Dia tercatat sebagai guru di SD 74 Suka Makmur, Sungai Bahar di Unit I.
"Istri saya menjadi guru di sini, itu PNS. Dia mengajar pada tahun 2003, dan terdahulunya di unit delapan dan pindah di sini SD 74 Suka Makmur itu di tahun 2003," cerita Samuel.
Sementara itu berdasarkan cerita dari sang bibi, Roslin Simanjuntak, Samuel dan Rosti mendidik anak-anaknya dengan mandiri.
Sejak kecil Rosti sudah membiasakan anak-anaknya untuk mandiri, disiplin dan rajin.
"Mulai dari kelas 1 SD mamaknya memang udah menerapkan itu, nyapu rumah, cuci piring gosok kain, cuci kain supaya kalau besar mereka jauh dari orang tua bisa mandiri," ujarnya.