Editorial
Kemacetan Berulang, Truk Angkutan Batu Bara dan Volume Kendaraan
Inilah wajah lalu lintas di jalan lintas di Provinsi Jambi.Mulai dari jalan rusak, banjir yang menggenangi jalan hingga konvoi truk angkutan batu bara
Permasalahan kemacetan di ruas jalan Kabupaten Batanghari-Kabupaten Sarolangun kembali bikin gerah. Kemacetan parah sejak Jumat malam (9/9) hingga Sabtu (10/9) itu berlangsung sekitar 12 jam.
Inilah wajah lalu lintas di jalan lintas di Provinsi Jambi. Mulai dari jalan rusak, banjir yang menggenangi jalan hingga konvoi truk angkutan batu bara jadi sejumlah penyebab kemacetan di jalan lintas.
Kemacetan panjang tentu memberi dampak beruntun.
Bukan hanya bagi mereka yang terjebak antrean kendaraan, tapi mobilitas warga sekitar hingga distribusi barang dan orang.
Ironisnya, dari kemacetan di Batanghari – Sarolangun tersebut, ada mobil ambulans yang membawa jenazah ke rumah duka ikut tertahan.
Ambulans pelat merah itu bertolak dari Muara Tembesi menuju Batin XXIV, tapi kemudian terjebak macet di Desa Karmeo, Batanghari.
Baca juga: Ambulans Angkut Jenazah Bayi Terjebak Macet di Batanghari Hingga Belasan Jam
Keluarga yang tengah ditimpa kemalangan, dirundung duka harus berlelah karena macet panjang. Padahal jenazah seharusnya bisa segera tiba di rumah duka untuk didoakan dan dimakamkan.
Tapi apa daya, ambulans itu harus terjebak macet di jalan lintas sejak Jumat (9/9) malam hingga Sabtu (10/9) siang.
Kapasitas jalan dan volume kendaraan yang melintas, khususnya angkutan batu bara, menjadi andil macet panjang ini.
Jalan inilah jalur utama dan satu-satunya jalur truk batu bara dari mulut tambang hingga ke pelabuhan.
Dampak dari permasalahan ini jelas menimbulkan kerugian besar untuk banyak sektor. Khususnya pada sektor perdagangan akibat keterlambatan hingga rusaknya barang yang dibawa.
Baca juga: Polisi Amankan Belasan Truk Batu Bara Penyebab Kemacetan Panjang di Batanghari
Pihak terkait mulai dari pemerintah daerah hingga kepolisian tak terkecuali transportir dan pengusaha batu bara semoga bisa mengatasi ini. Mau tidak mau, kemacetan seperti ini akan berulang lagi dan lagi.
Tentunya wajib bagi semua pihak yang bertanggung jawab untuk berpartisipasi menyelesaikan masalah ini bersama. (*)