Korea Utara Pepet Rusia, Putin Akan Beli Roket dan Peluru Artileri dari Korut untuk Perangi Ukraina

Rusia berencana membeli roket dan peluru artileri dari Korea Utara untuk berperang di Ukraina.

Editor: Suci Rahayu PK
dailymail.co.uk via Wartakotalive.com
Rusia intens mengirim Rudal ke Ukraina 

Korea Utara telah menguji coba lebih dari 30 rudal balistik tahun ini, termasuk penerbangan pertama rudal balistik antarbenua sejak 2017, ketika pemimpin Kim Jong Un mendorong untuk memajukan persenjataan nuklirnya meskipun ada tekanan dan sanksi yang dipimpin AS.

Lebih lanjut, AS telah sering menurunkan dan mengungkapkan temuan intelijen selama perang yang berkecamuk di Ukraina untuk menyoroti rencana operasi misinformasi Rusia atau untuk memberi perhatian pada kesulitan Moskow dalam menuntut perang.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kim Jong Un baru-baru ini bertukar surat di mana mereka berdua menyerukan kerja sama "komprehensif" dan "strategis dan taktis" antara kedua negara.

Moskow, pada bagiannya, telah mengeluarkan pernyataan yang mengutuk kebangkitan latihan militer skala besar antara AS Korea Selatan tahun ini, yang dilihat Korea Utara sebagai latihan invasi.

Rusia, bersama dengan China, telah menyerukan pelonggaran sanksi PBB yang dikenakan pada Korea Utara atas uji coba nuklir dan misilnya.

Kedua negara adalah anggota Dewan Keamanan PBB, yang telah menyetujui total 11 putaran sanksi terhadap Korea Utara sejak tahun 2006.

Pada bulan Mei, Rusia dan China memveto upaya pimpinan AS untuk menjatuhkan sanksi ekonomi baru terhadap Korea Utara atas tingginya tes rudal tahun ini.

Beberapa ahli mengatakan bahwa Kim Jong Un kemungkinan dapat memperkuat tekadnya untuk mempertahankan senjata nuklirnya karena dia mungkin berpikir serangan Rusia terjadi karena Ukraina telah menandatangani senjata nuklirnya.

Hubungan antara Moskow dan Pyongyang kembali ke dasar tahun 1948 Korea Utara, ketika pejabat Soviet mengangkat nasionalis muda yang ambisius Kim Il Sung, mendiang kakek Kim Jong Un, sebagai penguasa pertama negara itu.

Sejak itu, pengiriman bantuan Soviet sangat penting dalam menjaga ekonomi Korea Utara bertahan selama beberapa dekade sebelum disintegrasi Uni Soviet pada awal 1990-an.

Baca juga: Jika Jokowi tak Turunkan Harga BBM, Buruh Akan Demo hingga Desember

Moskow sejak itu menjalin hubungan diplomatik formal dengan Seoul sebagai bagian dari harapannya untuk menarik investasi Korea Selatan dan membiarkan aliansi militer era Soviet dengan Korea Utara berakhir.

Tetapi setelah pemilihannya pada tahun 2000, Putin secara aktif berusaha untuk memulihkan hubungan negaranya dengan Korea Utara dalam apa yang dilihat sebagai upaya untuk mendapatkan kembali wilayah pengaruh tradisionalnya dan mengamankan lebih banyak sekutu untuk menangani AS dengan lebih baik.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rusia akan Beli Jutaan Roket dan Peluru Artileri dari Korea Utara untuk Perang di Ukraina, 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Panglima TNI Dikabarkan Tak Harmonis dengan KSAD, Benarkah Karena Anak tak Lolos Akmil?

Baca juga: Update Ranking BWF 2022, Marcus/Kevin Terancam, Ahsan/Hendra dan Ginting Tergusur

Baca juga: Jalan Jendral Sudirman di Muara Bulian Rusak, Warga Menilai Akibat Angkutan Batubara

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved