Brigadir Yosua Tewas Ditembak

Ucapan Ferdy Sambo ke Bharada E Sebelum Menembak Brigadir J: Ibu Dilecehkan, Kamu yang Bisa Menembak

Sesaat sebelum menembak Brigadir J, Ferdy Sambo membisikkan "‘Ibu (Putri Candrawathi) dilecehkan, kamu yang bisa menembak (Brigadir J)".

Editor: Suci Rahayu PK
Capture Polri TV
Animasi penembakan Brigadir J oleh Ferdy Sambo Cs di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. 

TRIBUNJAMBI.COM - Terungkap ucapan terakhir Irjen Ferdy Sambo ke Bharada E sebelum menembak Brigadir J alias Brigadir Yosua.

Sesaat sebelum menembak Brigadir J, Ferdy Sambo membisikkan "‘Ibu (Putri Candrawathi) dilecehkan, kamu yang bisa menembak (Brigadir J)".

Fakta ini diungkap pengacara Bharada E, Ronny Talapessy saat menjadi narasumber di acara Dua Sisi TV One, pada Sabtu (3/9/2022).

Di adegan ke-12 dan ke-13 rekonstruksi pembunuhan Brigadir J terlihat Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi tengah tiduran di kasur. Dalam adegan tersebut, terlihat Kuat Maruf duduk di dekat Putri Candrawathi.
Di adegan ke-12 dan ke-13 rekonstruksi pembunuhan Brigadir J terlihat Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi tengah tiduran di kasur. Dalam adegan tersebut, terlihat Kuat Maruf duduk di dekat Putri Candrawathi. (YouTube Polri TV Radio)

Awalnya, Ronny Talapessy menjelaskan Bharada E diperintah untuk mengisi peluru pistol yang akan dipakai untuk menembak Brigadir J.

Menurut Ronny Talapessy, Bharada E merupakan ajudan yang terakhir dipanggil Ferdy Sambo.

“Klien saya itu dipanggil terakhir. Kemudian diserahkan kotak magasin untuk diisi. Dalam posisi itu kan ada perintah,” katanya dikutip dari Dua Sisi di YouTube tvOne.

Dijelaskan Ronny Talapessy, Ferdy Sambo sempat membisikkan sesuatu ke Bharada E.

Baca juga: Ditelpon Ferdy Sambo, Satu Ketakutan Hotman Paris Jika Jadi Pengacara Suami Putri Candrawathi: Takut

Baca juga: Putri Candrawathi Pernah Telepon Ibu Brigadir J, Sekarang Ditagih Janjinya

Sambil memberikan peluru untuk diisi dalam pistol, Ferdy Sambo mengatakan kepada Bharada E jika istrinya, Putri Candrawathi dilecehkan Brigadir J di Magelang.

“Perintahnya ‘Ibu (Putri Candrawathi) dilecehkan, kamu yang bisa menembak (Brigadir J)’, ujar Ronny.

Lebih lanjut, dia juga mengatakan alasan Bharada E tidak bisa menolak perintah Ferdy Sambo ketika tersangka lain yaitu Bripka RR dapat menolaknya.

Ronny menyebut faktor psikologis dan status Bharada E yang baru saja bekerja dengan Ferdy Sambo menjadi penyebabnya.

“Jadi ketika dia menerima perintah itu, dia tidak bisa menolak karena ada background psikologis. Kedua, Bharada E ini kerjanya baru enam bulan jalan. Jadi sangat baru dan pangkat paling rendah,” jelasnya.

Sementara pada rekontruksi pembunuhan Brigadir J yang digelar pada Selasa 30 Agustus 2022 di rumah pribadi dan rumah dinas Ferdy Sambo, suami Purei Candrawathi itu mengaku hanya memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J.

Irjen Ferdy Sambo menyangkal jika dia ikut menembak Brigadir J.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved