Brigadir Yosua Tewas Ditembak

Pengamat Psikologi Forensik Skeptis Keterangan Putri Candrawathi soal Kekerasan Seksual Berubah-ubah

“Dengan segala hormat Putri Candrawathi tampaknya merupakan salah satu pihak yang dalam kasus ini yang bergonta-ganti keterangan, sehingga sulit untuk

Editor: Suci Rahayu PK
HANDOUT
Putri Candrawathi dan ajudannya, Birgadir J, Bripka RR dan Brigadir R. 

TRIBUNJAMBI.COM - Pengamat Psikologi Forensik, Reza Indragiri menyoroti soal adanya dugaan peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J terhadap Putri Candrawathi.

Reza Indragiri menyebut terdapat inkonsistensi dari keterangan Putri Candrawathi terkait dugaan kekerasan seksual yang dialaminya.

Sehingga menurutnya, sulit ditakar mana kebenaran dan kepalsuan.

Di adegan ke-12 dan ke-13 rekonstruksi pembunuhan Brigadir J terlihat Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi tengah tiduran di kasur. Dalam adegan tersebut, terlihat Kuat Maruf duduk di dekat Putri Candrawathi.
Di adegan ke-12 dan ke-13 rekonstruksi pembunuhan Brigadir J terlihat Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi tengah tiduran di kasur. Dalam adegan tersebut, terlihat Kuat Maruf duduk di dekat Putri Candrawathi. (YouTube Polri TV Radio)

“Dengan segala hormat Putri Candrawathi tampaknya merupakan salah satu pihak yang dalam kasus ini yang bergonta-ganti keterangan, sehingga sulit untuk ditakar mana kebenaran mana kepalsuan,” ungkapnya dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Senin (5/9/2022).

Reza Indragiri mengaku skeptis akan kejujuran dan kelurusan klaim Putri Candrawathi sebagai korban kekerasan seksual.

Namun tetap hal tersebut menjadi tugas kepolisian untuk melakukan investigasi terhadap klaim Putri Candrawathi tersebut.

Sementara itu kalau diamati dari proses rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J tempo hari, belum dapat terlihat adakah kekerasan seksual itu terjadi.

Lantaran dirinya hanya menyaksikan dari video adegan rekonstruksi yang disiarkan oleh media.

Maka praktisnya tidak ada dasar untuk menilai, lanjut Reza Indragiri, apakah masalah kekerasan seksual itu juga direkonstruksikan atau tidak.

Baca juga: Polisi Periksa 30 Saksi atas Kematian Bocah di Septic Tank, Kombes Andri: Kami Tidak Akan Mundur

Baca juga: Ucapan Ferdy Sambo ke Bharada E Sebelum Menembak Brigadir J: Ibu Dilecehkan, Kamu yang Bisa Menembak

“Apakah kekerasan seksual itu sungguh-sungguh ada atau tidak saya tidak bisa menakar dari apa yang saya simak di layar kaca,” lanjutnya.

Lantas apakah mungkin Brigadir J ini melakukan pelecehan seksual terhadap istri seorang jenderal?

Soal dugaan kekerasan seksual tersebut, Komnas Perempuan diketahui menggunakan teori rekasi kuasa.

Menurut Reza, kekerasan seksual dilakukan terhadap pihak yang kuat kepada pihak yang lemah, dilakukan pihak yang dominan terhadap pihak yang submisif, dilakukan pihak yang Superior terhadap pihak yang inferior.

“Dari dua nama tersebut yaitu mendiang Brigadir J dan PC (Putri Candrawathi) kira-kira siapa yang dominan? kira-kira siapa yang berkuasa? kira-kira siapa yang Superior?”

“Menurut saya, seorang Brigadir tampaknya sangat amat sulit mendapatkan posisi atau mendapatkan status sosok yang Superior,” terang Reza.

Sehingga, lanjut Reza Indragiri, andaikan teori relasi kuasa tetap harus diterapkan dalam kasus tersebut, justru dirinya tidak bisa membayangkan kalau Brigadir J sebagai pelaku kekerasan seksual.


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Putri Candrawathi Disebut Gonta-ganti Keterangan, Reza Indragiri: Mana Kebenaran Mana Kepalsuan,

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Polisi Periksa 30 Saksi atas Kematian Bocah di Septic Tank, Kombes Andri: Kami Tidak Akan Mundur

Baca juga: Polisi Buru Geng Motor yang Serang Warga Jeramba Bolong Jambi, Afrito: Identitas Kita Kantongi

Baca juga: Damai Secara Adat, Proses Hukum 6 Tersangka Keributan Turnamen di Desa Teluk Rendah Tebo Berlanjut

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved