Berita Tanjabbar

Begini Tanggapan Nelayan di Tanjabbar Setelah Kenaikan Harga BBM

Nelayan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) mengeluhkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak BBM).

Penulis: Ade Setyawati | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM/RIFANI HALIM
Nelayan Nipah Panjang Tidak Melaut Selama Sepekan Karena Tidak Ada Solar 

TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Nelayan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) mengeluhkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak BBM).

Per Sabtu 3 September 2022 harga Bahan Bakar Minyak (BBM) resmi mengalami kenakan baik pertalite dari Rp.7.650 per liter menjadi Rp. 10 ribu, pertamax dari Rp. 12.500 per liter menjadi Rp. 14. 500 perliter dan juga solar subsidi dari Rp. 5.150 per liter menjadi Rp. 6.800 per liter.

Hal ini tidak hanya berimbas bagi pengendara motor tetapi juga berimbas kepada nelayan yang ada di Tanjabbar.

Tahta nelayan yang ada di Tanjabbar menanggapi kenaikan solar subsidi tersebut.

"Untuk kenaikan minyak solar ini kita sangat merasa keberatan, belum lagi saya sekeluarga bergantung dari melaut," jelasnya.

Selain itu ia juga menjelaskan bahwa, kenaikan harga solar di musim air mati dimana pendapatan ikan sangat menurun.

"Sekarang musim air mati, tidak jarang pulang tidak membawa ikan, untuk kebutuhan sehari-hari saja kita sulit apa, belum lagi untuk solar yang semakin naik, diikuti harga kebutuhan yang tinggi," tambahnya.

"Kami tidak berharap banyak, semoga kita semua diberi kesehatan untuk terus berjuang dan pemerintah tidak memberatkan kami," tutupnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Disnaker Tanjabbar Sebut Tenaga Asing Paling Banyak Ada di LPPI

Baca juga: Cegah Penyakit Cacar Monyet PHBS, Dinkes Kerinci Ajak Masyarakat Terapkan Pola Hidup Sehat

Baca juga: Stefano Pioli Bocorkan Rencana AC Milan Tawarkan Kontrak Baru untuk Rafael Leao

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved