Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Lagu Mengenang Brigadir Yosua, Cerita Serli Napitu Tentang Ajudan Merah Putih dan Anak Hasian
Musisi dan pencipta lagu, Serli Napitu, membuat lagu terkait meninggalnya Brigadir Yosua Hutabarat berjudul ajudan merah putih dan anak hasian
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Musisi dan pencipta lagu, Serli Napitu, membuat lagu terkait meninggalnya Brigadir Yosua Hutabarat.
Serli Napitu merupakan seorang seniman yang cukup terkenal di kalangan Suku Batak.
Dia telah menciptakan banyak lagu hits yang kerap menyapa telinga penikmat musik Batak.
Pada kasus meninggalnya Brigadir Yosua Hutabarat, Serli Napitu juga menciptakan lagu mengenangnya.
Dia mengatakan ada 4 lagu yang dihadirkan Serli Napitu Production.
Dua lagu sudah dirilis, berjudul Ajudan Merah Putih dan Anak Hasian.
"Kalau soal lagu ini, sebenarnya karena banyaknya permintaan yang masuk kepada saya melalui inbox," jelasnya.
Serli menyebut, fans yang meminta dibuatkan lagu untuk mengenang peristiwa tragis pada Yosua ini datang bukan hanya dari suku Batak saja.
"Padahal awalnya saya hanya ingin jadi penonton di luar saja, tidak ingin terlibat. Tapi karena fans banyak yang minta, akhirnya saya buatkan lagu," ujarnya.
"Serli Napitu Production itu ada karena fans, jadi saya akhirnya penuhi keinginan besar dari fans," jelasnya.
Pihaknya merilis lagu pertama yang berjudul Ajudan Merah Putih, merupakan lagu berbahasa Indonesia.
Lagu tersebut dibawakan duet Dorman Manik dan Rani Simbolong, artis batak yang sangat populer.
Kemudian lagu kedua yang dirilis adalah bahasa Batak yang berjudul Anak Hasian.
Lagu ini dibawakan duet Billy Simarmata dan Ika Siringoringo.
Kedua lagu itu sudah bisa dinikmati di Channel Youtube Serli Napitu dan Fanpage Serli Napitu Production.
Secara total di Facebook dan Youtube, dua lagu itu sudah ditonton jutaan kali.
"Saya sama sekali tidak sedang pansos ya. Tidak ada itu seperti tuduhan sejumlah pihak. Saya hanya ingin memberi sesuatu," ucapnya.
Sementara dua lagu lagi, akan dirilis dalam waktu dekat ini.
Diungkapkan Serli Napitu, pihaknya menghadirkan lagu ini juga sebagai upaya penggalangan dana.
"Penggalangan dana kami lakukan, hasilnya 50 persen untuk keluarga, dan 50 persen lagi untuk membantu pengacara," tuturnya.
Kisah Yosua di Inggris
Kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat dapat perhatian dari warga Indonesia di luar negeri.
Satu di antara yang selalu mengikuti perkembangan kasus ini adalah Serli Napitu, yang tinggal di Inggris.
Kepada Tribun melalui perbincangan via zoom, Serli mengatakan kasus yang heboh di Indonesia ini juga jadi perbincangan di grup chat WNI di Inggris.
"Kami di Inggris mengikuti perkembangan beritanya tiap hari," kata Serli Napitu, beberapa hari lalu.
Dia menjelaskan, mereka tersentuh dengan kasus ini karena menyangkut rasa keadilan bagi warga kecil.
"Apalagi dari berita-berita yang kami dapatkan, Brigadir Yosua ini kan orang baik. Kok tega orang membunuh dia seperti itu," ungkapnya.
Secara pribadi, Serli Napitu sudah berkomunikasi dengan keluarga.
Dia akhirnya dapatkan gambaran kehidupan keluarga dan juga masa lalu Brigadir Yosua Hutabarat.
"Dari cerita yang saya dengar, berita yang saya baca, Brigadir Yosua ini adalah orang baik," ujar Serli.
Diberitakan sebelumnya, Brigadir Yosua tewas di tangan Ferdy Sambo dan Bharada E, pada 8 Juli 2022.
Jenazah Yosua diterbangkan ke Jambi keesokan harinya, lalu dimakamkan di Sungai Bahar, pada 11 Juli 2022.
Kematian Yosua awalnya disebut karena baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas yang berada di Duren Tiga.
Belakangan terungkap ternyata semua kisah di awal itu adalah cerita fiktif yang dikarang oleh Ferdy Sambo dkk. (*)
