Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Ferdy Sambo dan Bharada E Beda Pendapat Soal Posisi Penembakan Brigadir Yosua
Artikel ini membahas dua pengakuan berbeda soal penembakan Brigadir Yosua, yakni pendapat Bharada E dan Ferdy Sambo.
TRIBUNJAMBI.COM - Terdapat dua pengakuan berbeda soal penembakan Brigadir Yosua, yakni pendapat Bharada E dan Ferdy Sambo.
Perbedaan pengakuan Bharada E dan Ferdy Sambo membuat reka adegan dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir Yosua dibagi 2 versi.
Bharada E harus menggunakan pemeran pengganti ketika menembak Brigadir J.
Hal ini disampaikan Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian.
"Iya dalam konfrontir mereka ada beberapa pihak yang menolak, terutama dari FS yang menolak. Kalau dia menolak berarti kita pakai pemeran pengganti," kata Andi Rian kepada wartawan.
Bharada E, sambung Andi, menyampaikan terkait posisinya saat penembakan Brigadir J.
Berbeda dengan Ferdy Sambo yang tak setuju dengan keterangan Bharada E.
"Menurut RE dia di kiri, tapi menurut FS dia di kanan. Kalau mereka tidak sepakat, kita harus menunjuk yang pemeran pengganti," ujarnya.
Pengakuan Bharada E dan Ferdy Sambo bakal diuji ketika perkara ini disidangkan.
"Keterangan RE dan FS ada yang tidak sesuai, tapi kan silakan masing-masing mempertahankan. Nanti kita faktakan di pengadilan," tegas Andi.
Peragakan 78 Adegan
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, rekonstruksi digelar di tiga lokasi.
Selain di Jalan Saguling III, rekonstruksi juga digelar di rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan dan rumah pribadi Sambo lainnya di Magelang, Jawa Tengah.
"Rekonstruksi pada hari ini akan meliputi 78 adegan," kata Dedi kepada wartawan di Jalan Saguling III.
Dedi menjelaskan, 35 adegan di antaranya diperagakan di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling III.